Memilih Kaos Polos Jenis Bahan 20s, 30s, 24s, 40s
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXYwI1zAITmb78ZTd9nc8YRNs4TVJtjRsHI5MHRofrY-XPUccaA0bYPyaGF0QLjKCIOyXjZAyzcl9DWettjI57gRxh6U8hJ0BTL_TENKGrdjqJ0q2iMX8V1kk-vR23V0NKR9NC8ZWjZ_TW/s72-c/R024.jpg
Saat membeli kaos polos, pada labelnya sering kita
menjumpai keterangan identitas kaos, meliputi kandungan bahan kaos. Komposisi
bahannya, hingga berapa persen kandungan serat alaminya. Ada lagi yang mengusik
perhatian, yaitu terdapat angka-angka, seperti misalnya cotton 20s, 30s, 24s,
dan 40s.
Sebenarnya apa arti dari angka-angka tadi? Ternyata huruf
S di belakang angka-angka tadi adalah kepanjangan dari Single knitt. Istilah
ini muncul untuk menunjukkan proses perajutan kain. Single knite berarti
rajutan yang dihasilkan berasal rajutan jarum tunggal. Jenis kain yang
dihasilkan dari rajutan jarum tunggal akan memiliki sisi yang berbeda antara
depan dan belakang. Artinya, satu sisi lebih kasar, biasanya untuk bagian
dalam, dan satu sisi lebih halus, biasanya untuk bagian luar. Single knite
menghasilkan rajutan yang padat dan kurang lentur.
Jenis rajutan lainnya adalah Double knitt, atau pada
label pakaian disimbolkan dengan huruf ‘D’. Huruf D ini berarti Double knitt
atau jarum ganda. Pada rajutan double knitt, hasil rajutan lebih lentur dan
halus. Double knitt menghasilkan rajutan yang memiliki kesamaan di kedua
sisinya. Artinya, baik bagian depan maupun belakang sama-sama memiliki hasil
yang halus. Jadi, kedua sisinya sama-sama bisa digunakan.
Jenis rajutan tipe single knitt ini biasanya digunakan
untuk bahan kaos yang diperuntukkan bagi konveksi, kaos distro, kaos olah raga
dan lain sebagainya. Sedangkan hasil rajutan double knitt yang lebih
halus dan lentur kebanyakan digunakan sebagai bahan baku pakaian bayi dan
anak-anak. Rajutan double knitt yang lebih halus sangat cocok digunakan untuk
kulit bayi dan anak-anak yang masih halus dan sensitif.
Angka yang tertera di depan huruf S, seperti 20, 30, 24,
dan 40 menunjukkan tingkatan ketebalan rajutan single knite yang dibuat.
Angka-angka tadi menunjukkan jenis benang yang digunakan dalam rajutan. Bahan
cotton yang semakin tebal, maka angka benang yang digunakan semakin kecil.
Artinya, 20s lebih tebal daripada 40s.
Lalu bagaimana dengan harganya? Harusnya , bahan cotton
atau bahan kaos yang lebih tebal, harganya semakin mahal. Bukankah ini juga
berlaku saat membeli kaos? Kaos yang bahannya lebih tebal, seharusnya harganya
tentu saja lebih mahal dibandingkan dengan kaos yang bahannya lebih tipis.
Ternyata tidak demikian, kenyataannya harga kaos polos dan bahan kaos
tergantung permintaan pasar. Contoh nyata misalnya, harga kaos distro yang
biasanya menggunakan bahan cotton combed 30s akan lebih mahal bila dibanding
jenis kaos distro yang sama dengan bahan cotton combed 20s. Itulah mengapa,
terkadang saat kita membeli kaos distro di toko yang sama dan model yang hampir
mirip. Namun memiliki selisih harga. Perbedaan ini jugalah yang sering
digunakan untuk lebih mendongkrak penjualan, yaitu dengan menyediakan berbagai
pilihan ketebalan bahan kaos, dengan desain yang mirip namun dengan pilihan
harga yang beragam.
Setelah kita mengetahui perbedaan antara 20s, 30s, 24s,
dan 40s mulai sekarang kita bisa lebih memilih lagi, mana kaos polos yang akan
kita beli. Bila menginginkan kaos polos yang nyaman, pilihan pada bahan cotton
20s atau 24s dapat anda pilih. Harganya mungkin akan sedikit berbeda dibanding
dengan kaos polos berbahan cotton 30s. Namun, bagi anda yang lebih mengutamakan
kenyamanan, pilihan kaos polos cotton 20s atau 24s merupakan pilihan yang
tepat.
Nah, setelah mengetahui tingkat ketebalan kaos polos,
sekarang anda dapat memilih kaos polos sesuai selera anda. Tingkat ketebalan
kaos polos mana yang akan anda pilih: 20s, 30s, 24s, ataukah 40s? Semua itu
tergantung pada target market anda.
Posting Komentar