Sejarah Kaos Oblong Polos di Dunia dan di Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX1U68UdMqHBkB2rjKkBkNnoAgpgSaXJWlIfhuW5GBeqvqe5xD7ozih2dP-Zv17mySksYGoMne6a2_7fA5Zz3k7bSqPhoLDW8rjO_MfqkiuU7DO3TBRLVP415RPqOFbe5uADrEThA3OBjY/s72-c/james-dean.jpg
Kaos oblong atau kaos polos yang
biasa disebut dengan T-Shirt pada awalnya dikenakan oleh tentara Inggris pada
zaman dulu. Kaos oblong biasanya hanya memiliki satu model saja yang hanya
menutupi seluruh dada, sebagian lengan dan menutupi perut. Umumnya kaos oblong
tidak memiliki saku atau kancing seperti baju kemeja di zaman sekarang. Sejarah
kaos oblong itu sendiri pada awalnya dikenakan para pasukan militer Inggris dan
Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Awal mula kenapa baju tersebut diberi
nama T-Shirt karena orang beranggapan baju tersebut membentuk huruf “ T “
sehingga di beri nama T-Shirt.
Bahan yang umum digunakan untuk
membuat baju oblong umumnya terbuat dari bahan polyester dan katun ataupun
gabungan dari bahan keduanya. Selain digunakan oleh tentara, pada zaman dulu
kaos oblong digunakan sebagai kaos dalam yang biasanya dikenakan oleh kalangan
pria atau wanita bahkan anak – anak ataupun juga orang tua. Kaos oblong sangat
banyak diminati oleh semua kalangan karena bahan yang mudah menyerap keringat,
dan sangat cocok dikenakan ketika udara sedang panas. Bahannya yang sangat
nyaman membuat banyak kalangan memilih kaos oblong untuk dikenakan sehari –
hari.
Sebelum menjadi fenomena fashion
seperti sekarang, kaos oblong atau kaos polos mulai dikenal di seluruh dunia
lewat John Wayne, Marlon Brando dan James Dean yang memakai pakaian dalam
tersebut untuk pakaian luar dalam film-film mereka. Dalam A Streetcar Named
Desire (1951) Marlon Brando membuat gadis-gadis histeris dengan kaos oblongnya
yang sobek dan membiarkan bahunya terbuka. Tenesse William di Broadway adalah
orang pertama yang menciptakan kaos oblong dengan memiliki warna yaitu abu –
abu karena pada umumnya kaos oblong yang biasa dikenakan yaitu berwarna putih
polos tanpa warna ataupun model. Baju oblong dengan model warna abu – abu ini
pertama diperkenalkan oleh James Dean dalam film Rebel Without A Cause pada
tahun 1955 yang langsung menjadi trend fenomena fashion dunia. Beberapa
kalangan beranggapan bahwa kaos oblong dinilai tidak sopan dan tidak beretika.
Namun gejolak ini hanya keluar dari beberapa masyarakat saja justru dengan adanya
kaos oblong dengan berbagai warna menjadi trend dunia karena mereka beranggapan
kaos oblong sebagai lambang kebebasan pada anak muda.
Melihat adanya demam kaos oblong
mulailah perusahaan – perusahaan konveksi dan pemilih fashion ternama mulai
memproduksi kaos oblong. Idenya yaitu untuk memproduksi kaos oblong dengan
berbagai macam pilihan warna dan berbagai model dari kaos oblong itu sendiri
sehingga pada masa itu, kaos oblong dijadikan sebagai pakaian sehari-hari dan
banyak di kenakan oleh kalangan masyarakat. Berbagai merek mulai dari merek
fashion casual seperti Polo, Lacoste, sampai ke segmen sport clothing seperi
NIKE dan ADIDAS semua memproduksi kaos oblong sampai sekarang.
Sejarah Kaos Oblong Di Indonesia
Masuknya kaos oblong di Indonesia
pertama kali dibawakan oleh orang-orang Belanda. Namun pada saat itu hanya
kalangan atas saja yang bisa mengenakan kaos oblong ini karena pemerintahan
pada zaman dulu masih belum cukup maju dan pada masa itu belum ada perusahaan
yang mampu untuk memproduksi kaos oblong sehingga kaos oblong tergolong dalam
barang mahal. Namun tidak selang beberapa lama sekitar tahun 1970 mulailah kaos
oblong di kenakan oleh orang Indonesia tetapi belum memiliki model seperti yang
dikenakan orang Belanda. Kaos oblong pertama yang diproduksi oleh orang
Indonesia masih berwarna putih dan memiliki bahan halus yang tipis dan baju
oblong ini hanya bisa dikenakan oleh kalangan pria saja. Pada masa itu kaos
oblong yang cukup terkenal di tahun 70 an yaitu merk cabe rawit, swan, 77,
kembang manggis dan masih banyak yang lainnya. Pengaruh budaya rock n roll di
Barat, seperti The Rolling Stones, The Beatles, serta film-film James Dean, dan
budaya Hollywood juga mempengaruhi populernya kaos oblong di Indonesia. Banyak
band rock Indonesia di tahun 70 an mengenakan kaos oblong untuk pentas dan
panggung.
Sekitar tahun 1980 kaos oblong
ini mulai di kuasai oleh industri garment dan konveksi Indonesia. Ini bisa
dibuktikan dengan mulai adanya merk – merk terkenal seperti JOGER di Bali,
DAGADU di Yogyakarta dan C59 di Bandung untuk segi kualitaspun sudah cukup
memadai mulai dari bahan yang bagus dan berkualitas dan model – model yang
sangat beragam mulai dari motif yang cukup kreatif dari tiap modelnya.
Mulai tahun 1990 – an adalah
tahun di mana dunia kaos mulai sangat berkembang pesat di Indonesia dapat
dibuktikan dengan munculnya perusahaan – perusahaan berskala besar yang sangat
antusias untuk menciptakan kaos oblong dengan kualitas baik berikut dengan
model – model yang sedang mendunia. Merek merek terkenal tahun 90 an dikuasai
oleh garment-garment besar yang memproduksi merek HAMMER, POSHBOY, OSELLA, dan
lain-lain yang dijual terutama melalui department store dan mall yang mulai
marak pada masa itu.
Di tahun 2000 an industri kaos
Indonesia bergeser dari pertokoan di mall ke industri kreatif yang kecil dan
unik. Banyak dari kalangan anak muda yang menciptakan karya kaos oblong sendiri
dan design sendiri dan menproduksi sendiri. Fenomena itu terus berlanjut sampai
kini. Terbukti dengan adanya distro – distro di setiap sudut kota yang dipenuhi
dengan anak muda. Untuk arti dari kata Distro tersendiri yaitu “ Distribution
Outlet “ yang memiliki arti toko yang mendistribusikan atau menjual barang –
barang unik hasil karya sendiri termasuk kaos oblong.
Tahun 2010 sampai sekarang,
fenomena distro semakin berkembang lagi seiring dengan perkembangan internet
dan media social. Berjamurnya distro online shop membuat konsumen semakin
dimanja dan memiliki banyak pilihan. Adapun, kaos polos yang merupakan bentuk
dasar dari perkembangan kaos dari awalnya, masih tetap digunakan sampai
sekarang, baik untuk pakaian sehari-hari maupun sebagai media atau kanvas
tempat anak muda menumpahkan kreativitas.
Posting Komentar