Desain Suka-suka

Desain Suka-suka

Pilih kaosnya desain suka-suka harga bersahabat, FULL COLOUR tanpa batasan warna...
SATUAN/LUSINAN
- Kaos event
- Kaos Club Motor
- Kaos Organisasi
- Kaos Couple
- Kaos Distro
- Kaos WPAP
- Kaos kata-kata
- Kaos foto
- Kaos perusahaan
- Dll.

  • Pesan 1 bisa ditunggu selama orderan lain masih bisa dihandle. Dengan catatan desain sudah dibawa sendiri tanpa edit lagi sesuai SYARAT dan KETENTUAN. Dan yang terpenting warna kaos dan ukurannya belum kehabisan.
  • Pesan 10 warna kaos yg berbeda dengan sablon sama bisa Olo tapi ngantri, liat stok dulu.


Pilih kaosnya desain suka-suka harga bersahabat, FULL COLOUR tanpa batasan warna...
SATUAN/LUSINAN
- Kaos event
- Kaos Club Motor
- Kaos Organisasi
- Kaos Couple
- Kaos Distro
- Kaos WPAP
- Kaos kata-kata
- Kaos foto
- Kaos perusahaan
- Dll.

  • Pesan 1 bisa ditunggu selama orderan lain masih bisa dihandle. Dengan catatan desain sudah dibawa sendiri tanpa edit lagi sesuai SYARAT dan KETENTUAN. Dan yang terpenting warna kaos dan ukurannya belum kehabisan.
  • Pesan 10 warna kaos yg berbeda dengan sablon sama bisa Olo tapi ngantri, liat stok dulu.


Desain Suka-suka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXkexjwg29dqTZ-ybA2KSuKMRi2prk1WLY69UzH9wA5cNV9JgfPRQCd2M59uhDzT7_jA1JFkG8t16PoVC2WYlbR0cNOM6U1jPpopkKlSowZzQpI_JSM8rjHJTPRTYK2-BCwV3pb-bbqkcB/s72-c/IMG-20160820-WA0002.jpg
View detail
Desain Baju SAKA BAKTI HUSADA

Desain Baju SAKA BAKTI HUSADA

Baju Warna Hijau stabilo Ukuran M, Sablon A4, Tambah Sisi A6;
IDR 80k;
Grosir 78k.

Desain By :
Ketua Dewan Saka Bakti Husada Cab. Bone periode 2013-2015.
Baju Warna Hijau stabilo Ukuran M, Sablon A4, Tambah Sisi A6;
IDR 80k;
Grosir 78k.

Desain By :
Ketua Dewan Saka Bakti Husada Cab. Bone periode 2013-2015.
Desain Baju SAKA BAKTI HUSADA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDCGbNSllptYVRw1z2Cv59S0u6h8OT6fjbdgh890X26h4blgaouMxMObEGz7Mcr66-HYcJ7cfLabzqZyRxfetthhycWUagAgNXMABgwZk7zz8jvU8kEjrqhXMZmeL1-3RZAFOJoIrtcilz/s72-c/SBH.jpg
View detail
Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital serta DTG

Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital serta DTG

Tentu istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Secara awam, mungkin istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa disebut 100% digital sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.
Sebelumnya, kita disini tidak memperdebatkan mana yang jelek dan mana yang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya, bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa sablon digital itu jelek karena bla..bla..bla.., untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti bilang bahwa sablon manual itu jelek karena bla..bla..bla. Makanya tidak ada untungnya memperdebatkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ok…
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar melekat pada kaos. Untuk perbedaan Manual dan Digital adalah sebagai berikut:
  • Order yang dibutuhkan. Jika menggunakan sablon digital tanpa minimum order alias bisa pesan satuan. Hal inilah yang sering di jual oleh produsen sablon digital karena konsumen tidak perlu memesan minimal order.
Namun jika menggunakan sablon manual biasanya menggunakan minimum order untuk mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses pembuatan.
  • Proses pengerjaan. Jika dengan sablon digital prosesnya cepat. Dengan sablon digital, pengerjaan satu lusin desain bisa dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan sablon manual bisa membutuhkan waktu seharian.
  • Penggunaan media cetak. Jika dengan sablon digital media yang dipergunakan untuk mencetak di kaos adalah kertas transfer. Kertas transfer ini adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil dari sablon digital nanti, bagus tidaknya, awet tidaknya sablonan pada kaos dipengaruhi oleh kertas transfer ini selain tinta yag dipergunakan. Terdapat berbagai jenis kertas transfer diantara berbasis Oracel dan Vinyl serta ada yang berbentuk gliter, beludru dan glow in the dark. Tapi untuk pengerjaan hasil sablon digital tentunya tidak se-variasi jika menggunakan sablon manual (sablon timbul, sablon gliter dan lainnya).
Pada sablon manual, media yang dipergunakan dalam menyablon di kaos adalah tinta yang nantinya akan dicetak dalam screen agar desain yang ada dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual jauh lebih bervariasi daripada kertas transfer digital.
  • Desain yang exclusive. Jika dengan sablon digital, satu desain satu kaos bisa diterapkan, sebab bisa jadi hanya kita yang mengenakan kaos dengan desain tersebut. Selera setiap konsumen pastinya berbeda satu sama lain, maka dengan penggunaan teknik sablon digital ini maka kepuasan konsumen dalam memilih selera desain yang diinginkan adalah tujuan dari produsen sablon digital.
Namun desain yang exlusive juga tetap bisa dilakukan dengan sablon manual, jika memang ada produsen yang menjual jasa tersebut. Akan tetapi harganya tentu bisa lebih mahal daripada sablon digital sebab proses manual jauh lebih rumit dan lama. Oleh karena itu, biasanya sablon manual terdapat minimal order untuk mengurangi biaya produksi yang rumit dan lama tersebut. Perlu diperhatikan untuk konsumen jika memang ingin menggunakan sablon digital maka ada baiknya setiap kaos memiliki desain yang berbeda agar harga kaos setimpal dengan kepuasan konsumen. Jika konsumen ingin memesan 1 lusin kaos menggunakan sablon digital (karena prosesnya yang jauh lebih cepat dari sablon manual) tetapi dengan desain yang sama maka nilai keuntungan dari penggunaan sablon digital belum dimanfaatkan maksimal oleh konsumen karena sama saja seperti sablon manual, bedanya hanya di cepat nya waktu produksi.
  • Kualitas. Jika berbicara kualitas, tentunya tidak dapat dijamin kalau sablon digital lebih kuat dari manual atau sebaliknya. Sebab, semua itu tergantung dari mutu kertas transfer (jika dengan menggunakan sablon digital) dan mutu cat/tinta sablon (jika dengan menggunakan sablon manual). Sering kali kita melihat hasil cetakan sablon digital ketika ditarik pada bagian sablon nya akan terlihat retak-retak, ini karena kertas transfer yang dipergunakan tidak menggunakan kualitas yang baik serta desainnya hanya di print/cetak menggunakan printer biasa. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika menggunakan kertas transfer dengan kualitas yang baik serta penggunakan mesin cetak format besar dalam pencetakan desain.
Ada juga sablon manual yang ketika dicuci, tinta sablon nya mengelupas dan pudar, ini karena penggunaan tinta yang kurang tepat serta proses pengeringan sablon yang tidak maksimal. Terdapat beberapa jenis tinta sablon manual seperti sablon rubber yang hasilnya kurang baik jika dipergunakan pada kaos berwarna gelap, maka sering kali jika kita ingin memesan kaos dengan menggunakan sablon manual ditanyakan menggunakan warna kaos apa dan jenisnya apa sebab penggunaan tinta pada kaos yang salah maka hasilnya juga tidak akan baik. Kesimpulannya, jika berbicara kualitas tidak dapat dipastikan 100% bahwa penggunaan sablon digital lebih baik dari sablon manual ataupun sebaliknya. Semua kembali pada proses produksi nya dan penggunaan bahan baku. Namun awet tidaknya sablon juga tergantung pada cara konsumen dalam memperlakukan kaos tersebut pada saat dipergunakan.
  • Desain kaos yang ingin dicetak. Ini merupakan hal prinsip yang membedakan sablon digital dengan sablon manual sebab terdapat batasan-batasan dalam pengerjaan desain yang ingin di buat dengan sablon digital. Ukuran maksimal yang umum bisa di cetak oleh desain digital adalah ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm), hal ini karena mesin press yang umumnya ada di pasaran baru bisa untuk ukuran tersebut.
Jika dengan sablon manual, ukuran desain full body pun dapat dilakukan sebab screen yang dipergunakan dalam mencetak desain dapat dibuat sendiri dengan kayu dan kain kasa sehingga bisa menyesuaikan sesuai permintaan konsumen. Untuk masalah batasan desain bisa di lihat pada contoh di bawah ini.


Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Editan Desain Agar Bisa di Cetak secara Sablon Digital atau DTG

Untuk desain Point Blank khususnya pada sisi huruf “K” di tulisan “Blank” terdapat desain serpihan kecil. Jika menggunakan sablon manual, untuk serpihan tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah sebab prinsip sablon manual adalah memindahkan gambar ke screen untuk kemudian gambar yang telah tercetak di screen tersebut digunakan sebagai media cetak tempat keluarnya tinta saat di sablon.
Jika proses pindah gambar berhasil mencetak serpihan kecil tersebut secara sempurna pada screen maka hasilnya di kaos juga seperti desain awal yang di inginkan. Tetapi untuk penggunaan sablon digital maka serpihan tersebut sangat sulit untuk di cetak.
Permasalahannya terdapat pada saat cutting (pengguntingan kertas transfer) untuk kemudian di press pada kaos. Batasan toleransi agar kertas transfer dapat di cutting +/- 1 cm, maka ukuran di bawah itu akan sulit untuk di cutting, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan desain dengan memberikan background kotak berwarna merah sehingga proses cutting nya akan berbentuk kotak (cutting dilakukan pada sisi terluar desain yaitu garis kotak). Soal nanti di dalam kotak tadi mau tetap diberikan serpihan sekecil apapun tidak akan jadi masalah sebab mesin hanya meng-cutting sisi terluar saja yaitu backgorund kotak merah tadi.
Hal ini pun sama seperti pada desain Pes 2011 dimana terdapat tulisan “Pro Evolution Soccer” yang terlalu kecil dan bentuknya terpisah-pisah antara huruf yang satu dengan lainnya. Oleh karena itu tetap perlu dibuat backgroud kotak.
Sebenarnya untuk bentuk background tidak harus kotak, mau berbentuk elips atau bentuk lainnya juga tidak masalah asalkan memudahkan dalam proses cutting kertas transfer sebab intinya adalah mesin hanya meng-cutting garis/sisi/list terluar dari desain. Untuk desain Pes 2011 yang telah disesuaikan untuk sablon digital, terdapat tambahan bayangan bola dan background kotak yang terdapat warna gradasi putihnya di bagian tengah. Jika menggunakan sablon digital, hal ini tidak jadi masalah sebab prosesnya sama seperti kita mencetak/print kertas saja dan hasil warna dan bentuknya sesuai dengan desain yang ada.
Namun jika menggunakan sablon manual akan menjadi kesulitan tersendiri sebab harus menggunakan teknik separasi dan belum tentu hasil warna nya sesuai dengan warna desain sebab tergantung dari proses pencampuran warna CMYK nya. Sehingga biasanya jika menggunakan sablon manual, warna desain yang sifatnya Blok/Solid.
Mungkin banyak yang melihat jika harus ada background kotak maka hasilnya tidak terlihat natural dan kaku tapi memang inilah kelebihan dan kekurangan dari sablon digital. Oleh karena itu untuk mensiasati agar tidak terlihat kaku maka bentuk background nya tidak dibuat kotak, bisa saja lingkaran atau lainnya, yang terpenting mudah dalam di cutting. Pun sama jika kita menggunakan sablon manual yang juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Kesimpulannya, sablon digital maupun manual terserah kondisi dan hasil yang diinginkan oleh kita.
Tambahan:
Saat ini berkembang teknik DTG  (Direct To Garmen) yaitu teknik sablon dengan menggunakan Printer Khusus yang bisa mencetak tinta langsung ke Kaos. Tinta yang dipergunakan pun tinta khusus yang bisa disebut tinta tekstil sehingga dapat langsung diaplikasikan ke kaos.



(Contoh Mesin DTG yg torang punya)

Jika menggunakan DTG ini maka desain-desain yang tadinya sulit dicetak dengan menggunakan sablon digital dapat dengan mudah dicetak dan bisa dibuat secara satuan pula. Dengan arti lain DTG merupakan teknik perpaduan antara digital dan manual.
Maksudnya perpaduan digital karena bisa mencetak satuan dan desain separasi dengan banyak warna, dan perpaduan manual karena bisa mencetak bagian-bagian kecil tanpa perlu dibuat background kotak (contoh pada gambar Point Blank pada serpihan kecil di huruf K bisa di cetak dengan menggunakan DTG).
Berikut adalah contoh hasil sablon:

a. Sablon Manual



Untuk Sablon Manual terlihat variasi warna yang dipergunakan adalah warna solid (warna blok) dan tidak ada warna gradasi. Pada sablon kaos di atas, hanya ada 1 warna yaitu Putih dimana warna tersebut terlihat secara jelas batasan nya (solid). Desain nya pun sederhana dan untuk variasi warna nya biasanya semakin banyak warna maka biaya nya pun semakin mahal. Namun untuk tampilan desain nya bisa fleksibel tanpa memerlukan background pada gambar yang akan di cetak. Sablon Manual umunya ada minimum order antara 25 pcs sekali order dan desain nya pun harus sama.

b. Sablon Digital



Untuk Sablon Digital, pilihan warna nya bebas mau sebanyak apapun karena sistemnya Printer. Dalam contoh di atas terlihat bahwa warna desain gradasi atau foto seseorang sekalipun tidak menjadi masalah. Namun, karena menggunakan sistem cutting maka terlihat pada gambar ada list hitam di sisi terluar (background) dari gambar yang merupakan batasan cutting dari mesin yang ada. Berbeda dengan Sablon Manual yang bisa lebih fleksibel dan tidak memerlukan background pada gambar yang akan dicetak. Sablon Digital bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.

c. Sablon DTG



Untuk Sablon DTG merupakan solusi untuk menghilangkan background gambar jika kita menggunakan Sablon Digital, jadi hasil nya pun lebih fleksibel seperti Sablon Manual tanpa perlu memerlukan background gambar. Sablon DTG jika merupakan solusi dari Sablon Manual yang terbatas variasi warna dan sulit menggunakan gambar dengan warna gradasi. Jika dengan Sablon DTG ini, maka warna gradasi pun tidak menjadi masalah untuk di cetak. Sablon DTG pun bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.


Tentu istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Secara awam, mungkin istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa disebut 100% digital sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.
Sebelumnya, kita disini tidak memperdebatkan mana yang jelek dan mana yang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya, bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa sablon digital itu jelek karena bla..bla..bla.., untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti bilang bahwa sablon manual itu jelek karena bla..bla..bla. Makanya tidak ada untungnya memperdebatkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ok…
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar melekat pada kaos. Untuk perbedaan Manual dan Digital adalah sebagai berikut:
  • Order yang dibutuhkan. Jika menggunakan sablon digital tanpa minimum order alias bisa pesan satuan. Hal inilah yang sering di jual oleh produsen sablon digital karena konsumen tidak perlu memesan minimal order.
Namun jika menggunakan sablon manual biasanya menggunakan minimum order untuk mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses pembuatan.
  • Proses pengerjaan. Jika dengan sablon digital prosesnya cepat. Dengan sablon digital, pengerjaan satu lusin desain bisa dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan sablon manual bisa membutuhkan waktu seharian.
  • Penggunaan media cetak. Jika dengan sablon digital media yang dipergunakan untuk mencetak di kaos adalah kertas transfer. Kertas transfer ini adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil dari sablon digital nanti, bagus tidaknya, awet tidaknya sablonan pada kaos dipengaruhi oleh kertas transfer ini selain tinta yag dipergunakan. Terdapat berbagai jenis kertas transfer diantara berbasis Oracel dan Vinyl serta ada yang berbentuk gliter, beludru dan glow in the dark. Tapi untuk pengerjaan hasil sablon digital tentunya tidak se-variasi jika menggunakan sablon manual (sablon timbul, sablon gliter dan lainnya).
Pada sablon manual, media yang dipergunakan dalam menyablon di kaos adalah tinta yang nantinya akan dicetak dalam screen agar desain yang ada dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual jauh lebih bervariasi daripada kertas transfer digital.
  • Desain yang exclusive. Jika dengan sablon digital, satu desain satu kaos bisa diterapkan, sebab bisa jadi hanya kita yang mengenakan kaos dengan desain tersebut. Selera setiap konsumen pastinya berbeda satu sama lain, maka dengan penggunaan teknik sablon digital ini maka kepuasan konsumen dalam memilih selera desain yang diinginkan adalah tujuan dari produsen sablon digital.
Namun desain yang exlusive juga tetap bisa dilakukan dengan sablon manual, jika memang ada produsen yang menjual jasa tersebut. Akan tetapi harganya tentu bisa lebih mahal daripada sablon digital sebab proses manual jauh lebih rumit dan lama. Oleh karena itu, biasanya sablon manual terdapat minimal order untuk mengurangi biaya produksi yang rumit dan lama tersebut. Perlu diperhatikan untuk konsumen jika memang ingin menggunakan sablon digital maka ada baiknya setiap kaos memiliki desain yang berbeda agar harga kaos setimpal dengan kepuasan konsumen. Jika konsumen ingin memesan 1 lusin kaos menggunakan sablon digital (karena prosesnya yang jauh lebih cepat dari sablon manual) tetapi dengan desain yang sama maka nilai keuntungan dari penggunaan sablon digital belum dimanfaatkan maksimal oleh konsumen karena sama saja seperti sablon manual, bedanya hanya di cepat nya waktu produksi.
  • Kualitas. Jika berbicara kualitas, tentunya tidak dapat dijamin kalau sablon digital lebih kuat dari manual atau sebaliknya. Sebab, semua itu tergantung dari mutu kertas transfer (jika dengan menggunakan sablon digital) dan mutu cat/tinta sablon (jika dengan menggunakan sablon manual). Sering kali kita melihat hasil cetakan sablon digital ketika ditarik pada bagian sablon nya akan terlihat retak-retak, ini karena kertas transfer yang dipergunakan tidak menggunakan kualitas yang baik serta desainnya hanya di print/cetak menggunakan printer biasa. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika menggunakan kertas transfer dengan kualitas yang baik serta penggunakan mesin cetak format besar dalam pencetakan desain.
Ada juga sablon manual yang ketika dicuci, tinta sablon nya mengelupas dan pudar, ini karena penggunaan tinta yang kurang tepat serta proses pengeringan sablon yang tidak maksimal. Terdapat beberapa jenis tinta sablon manual seperti sablon rubber yang hasilnya kurang baik jika dipergunakan pada kaos berwarna gelap, maka sering kali jika kita ingin memesan kaos dengan menggunakan sablon manual ditanyakan menggunakan warna kaos apa dan jenisnya apa sebab penggunaan tinta pada kaos yang salah maka hasilnya juga tidak akan baik. Kesimpulannya, jika berbicara kualitas tidak dapat dipastikan 100% bahwa penggunaan sablon digital lebih baik dari sablon manual ataupun sebaliknya. Semua kembali pada proses produksi nya dan penggunaan bahan baku. Namun awet tidaknya sablon juga tergantung pada cara konsumen dalam memperlakukan kaos tersebut pada saat dipergunakan.
  • Desain kaos yang ingin dicetak. Ini merupakan hal prinsip yang membedakan sablon digital dengan sablon manual sebab terdapat batasan-batasan dalam pengerjaan desain yang ingin di buat dengan sablon digital. Ukuran maksimal yang umum bisa di cetak oleh desain digital adalah ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm), hal ini karena mesin press yang umumnya ada di pasaran baru bisa untuk ukuran tersebut.
Jika dengan sablon manual, ukuran desain full body pun dapat dilakukan sebab screen yang dipergunakan dalam mencetak desain dapat dibuat sendiri dengan kayu dan kain kasa sehingga bisa menyesuaikan sesuai permintaan konsumen. Untuk masalah batasan desain bisa di lihat pada contoh di bawah ini.


Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Desain Manual Bisa Dengan Sablon Manual atau DTG
Editan Desain Agar Bisa di Cetak secara Sablon Digital atau DTG

Untuk desain Point Blank khususnya pada sisi huruf “K” di tulisan “Blank” terdapat desain serpihan kecil. Jika menggunakan sablon manual, untuk serpihan tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah sebab prinsip sablon manual adalah memindahkan gambar ke screen untuk kemudian gambar yang telah tercetak di screen tersebut digunakan sebagai media cetak tempat keluarnya tinta saat di sablon.
Jika proses pindah gambar berhasil mencetak serpihan kecil tersebut secara sempurna pada screen maka hasilnya di kaos juga seperti desain awal yang di inginkan. Tetapi untuk penggunaan sablon digital maka serpihan tersebut sangat sulit untuk di cetak.
Permasalahannya terdapat pada saat cutting (pengguntingan kertas transfer) untuk kemudian di press pada kaos. Batasan toleransi agar kertas transfer dapat di cutting +/- 1 cm, maka ukuran di bawah itu akan sulit untuk di cutting, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan desain dengan memberikan background kotak berwarna merah sehingga proses cutting nya akan berbentuk kotak (cutting dilakukan pada sisi terluar desain yaitu garis kotak). Soal nanti di dalam kotak tadi mau tetap diberikan serpihan sekecil apapun tidak akan jadi masalah sebab mesin hanya meng-cutting sisi terluar saja yaitu backgorund kotak merah tadi.
Hal ini pun sama seperti pada desain Pes 2011 dimana terdapat tulisan “Pro Evolution Soccer” yang terlalu kecil dan bentuknya terpisah-pisah antara huruf yang satu dengan lainnya. Oleh karena itu tetap perlu dibuat backgroud kotak.
Sebenarnya untuk bentuk background tidak harus kotak, mau berbentuk elips atau bentuk lainnya juga tidak masalah asalkan memudahkan dalam proses cutting kertas transfer sebab intinya adalah mesin hanya meng-cutting garis/sisi/list terluar dari desain. Untuk desain Pes 2011 yang telah disesuaikan untuk sablon digital, terdapat tambahan bayangan bola dan background kotak yang terdapat warna gradasi putihnya di bagian tengah. Jika menggunakan sablon digital, hal ini tidak jadi masalah sebab prosesnya sama seperti kita mencetak/print kertas saja dan hasil warna dan bentuknya sesuai dengan desain yang ada.
Namun jika menggunakan sablon manual akan menjadi kesulitan tersendiri sebab harus menggunakan teknik separasi dan belum tentu hasil warna nya sesuai dengan warna desain sebab tergantung dari proses pencampuran warna CMYK nya. Sehingga biasanya jika menggunakan sablon manual, warna desain yang sifatnya Blok/Solid.
Mungkin banyak yang melihat jika harus ada background kotak maka hasilnya tidak terlihat natural dan kaku tapi memang inilah kelebihan dan kekurangan dari sablon digital. Oleh karena itu untuk mensiasati agar tidak terlihat kaku maka bentuk background nya tidak dibuat kotak, bisa saja lingkaran atau lainnya, yang terpenting mudah dalam di cutting. Pun sama jika kita menggunakan sablon manual yang juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Kesimpulannya, sablon digital maupun manual terserah kondisi dan hasil yang diinginkan oleh kita.
Tambahan:
Saat ini berkembang teknik DTG  (Direct To Garmen) yaitu teknik sablon dengan menggunakan Printer Khusus yang bisa mencetak tinta langsung ke Kaos. Tinta yang dipergunakan pun tinta khusus yang bisa disebut tinta tekstil sehingga dapat langsung diaplikasikan ke kaos.



(Contoh Mesin DTG yg torang punya)

Jika menggunakan DTG ini maka desain-desain yang tadinya sulit dicetak dengan menggunakan sablon digital dapat dengan mudah dicetak dan bisa dibuat secara satuan pula. Dengan arti lain DTG merupakan teknik perpaduan antara digital dan manual.
Maksudnya perpaduan digital karena bisa mencetak satuan dan desain separasi dengan banyak warna, dan perpaduan manual karena bisa mencetak bagian-bagian kecil tanpa perlu dibuat background kotak (contoh pada gambar Point Blank pada serpihan kecil di huruf K bisa di cetak dengan menggunakan DTG).
Berikut adalah contoh hasil sablon:

a. Sablon Manual



Untuk Sablon Manual terlihat variasi warna yang dipergunakan adalah warna solid (warna blok) dan tidak ada warna gradasi. Pada sablon kaos di atas, hanya ada 1 warna yaitu Putih dimana warna tersebut terlihat secara jelas batasan nya (solid). Desain nya pun sederhana dan untuk variasi warna nya biasanya semakin banyak warna maka biaya nya pun semakin mahal. Namun untuk tampilan desain nya bisa fleksibel tanpa memerlukan background pada gambar yang akan di cetak. Sablon Manual umunya ada minimum order antara 25 pcs sekali order dan desain nya pun harus sama.

b. Sablon Digital



Untuk Sablon Digital, pilihan warna nya bebas mau sebanyak apapun karena sistemnya Printer. Dalam contoh di atas terlihat bahwa warna desain gradasi atau foto seseorang sekalipun tidak menjadi masalah. Namun, karena menggunakan sistem cutting maka terlihat pada gambar ada list hitam di sisi terluar (background) dari gambar yang merupakan batasan cutting dari mesin yang ada. Berbeda dengan Sablon Manual yang bisa lebih fleksibel dan tidak memerlukan background pada gambar yang akan dicetak. Sablon Digital bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.

c. Sablon DTG



Untuk Sablon DTG merupakan solusi untuk menghilangkan background gambar jika kita menggunakan Sablon Digital, jadi hasil nya pun lebih fleksibel seperti Sablon Manual tanpa perlu memerlukan background gambar. Sablon DTG jika merupakan solusi dari Sablon Manual yang terbatas variasi warna dan sulit menggunakan gambar dengan warna gradasi. Jika dengan Sablon DTG ini, maka warna gradasi pun tidak menjadi masalah untuk di cetak. Sablon DTG pun bisa dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.


Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital serta DTG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9NK0px2GUKCJa6HlF0ui7qftEpKtCICW21S52fPQhZSFeOxlVY4L9fkrF-b220l26Ql9n9ydyyXc_760snOv9U38sLl2pTx5M-lls3BEV9ftRzCjCibk9rS8drhOgMcpSJ3R26T1xBEMZ/s72-c/design-point-manual.jpg
View detail
Kelebihan dan Kekurangan Sablon manual, Digital, Direct To Garment (DTG)

Kelebihan dan Kekurangan Sablon manual, Digital, Direct To Garment (DTG)

Banyak yang ada tanya... Depe beda sablon kaos yang manual, digital, direct to garment apa ya..?? Baca kamari ya uthy/nou,
RAM SHOP Gorontalo mau kasi info sadikit aaa....tapi disini kita belum ada bahas alat sablon nya dari masing-masing jenis sablonnya.. :)


Sablon MANUAL

kelebihan :
  1. Warna sablonan tidak cepat pudar, tergantung tinta yang digunakan.
  2. Bisa menggunakan teknik timbul / busa
  3. Untuk pemesanan massal, biaya sablon lebih murah.

kekurangan :
  1. Kurang bagus untuk menyablon foto / gambar yang berwarna-warni
  2. Proses pengerjaan yang lebih lama karena ada proses pembuatan film afdruk, penyablonan, penjemuran, dsb.
  3. Tidak bisa mengerjakan kaos dalam jumlah satuan, harus ada minimal order karena biaya sablon untuk satuan relatif besar.
  4. Biasanya setelah dicuci berulang kali dan dipakai beberapa bulan, gambar akan mengalamai keretakan.


Sablon DIGITAL

kelebihan :
  1. Warna yang dihasilkan lebih variatif.
  2. Bisa menyablon foto/gambar yang berwarna-warni.
  3. Proses pengerjaan bisa lebih cepat, karena menggunakan media kertas transfer (transfer paper).
  4. Lebih cepat kering setelah proses "pengepressan" dengan mesin press digital.
  5. Bisa membuat kaos satuan tanpa batas pemesanan.

kekurangan :
  1. Gambar/foto tidak tahan lama (cepat pudar), karena bergantung pada kualitas kertas transfer dan tinta untuk mencetak foto di kertas transfer.
  2. Harga bisa lebih mahal, karena mahalnya kertas transfer dan investasi pada mesin press serta printernya.
  3. Kaos yang digunakan tidak bisa variatif, hanya beberapa jenis kaos yang cocok digunakan untuk sablon digital ini seperti katun combed. Alasannya karena kaos bahan katun combed menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada jenis bahan lainnya seperti kaos bahan TC ataupun PE, untuk menutupi biaya sablon digital ini.
  4. Luas / areal sablon digital tidak bisa lebih besar dari luas kertas transfer yang umumnya berukuran A4.


Sablon DTG (Direct To Garment)

secara general ini mengambil segala kelebihan dan menutupi kekurangan sablon MANUAL

kelebihan :
  1. Punya semua kelebihan sablon DIGITAL, tetapi tidak menggunakan media transfer kertas (transfer paper) tetapi langsung dicetak di atas kaos/bahan garment.
  2. Menggunakan tinta khusus tekstil yang tahan lama.
  3. Karena tidak meggunakan transfer paper, kualitas dan ketahanan cetakan setara dengan sablon manual.
  4. Bisa cetak satuan, tanpa minimum order.
  5. Proses pengerjaaan 1 kaos hanya 10 menit.
  6. Ukuran sampai A3.

kekurangan :
  1. Harga tinta print DTG hampir 10 kali lipat harga tinta sablon MANUAL.
  2. Boros penggunaan tinta jika hanya sablon dalam bentuk blok 1-2 warna seperti sablon MANUAL.


Banyak yang ada tanya... Depe beda sablon kaos yang manual, digital, direct to garment apa ya..?? Baca kamari ya uthy/nou,
RAM SHOP Gorontalo mau kasi info sadikit aaa....tapi disini kita belum ada bahas alat sablon nya dari masing-masing jenis sablonnya.. :)


Sablon MANUAL

kelebihan :
  1. Warna sablonan tidak cepat pudar, tergantung tinta yang digunakan.
  2. Bisa menggunakan teknik timbul / busa
  3. Untuk pemesanan massal, biaya sablon lebih murah.

kekurangan :
  1. Kurang bagus untuk menyablon foto / gambar yang berwarna-warni
  2. Proses pengerjaan yang lebih lama karena ada proses pembuatan film afdruk, penyablonan, penjemuran, dsb.
  3. Tidak bisa mengerjakan kaos dalam jumlah satuan, harus ada minimal order karena biaya sablon untuk satuan relatif besar.
  4. Biasanya setelah dicuci berulang kali dan dipakai beberapa bulan, gambar akan mengalamai keretakan.


Sablon DIGITAL

kelebihan :
  1. Warna yang dihasilkan lebih variatif.
  2. Bisa menyablon foto/gambar yang berwarna-warni.
  3. Proses pengerjaan bisa lebih cepat, karena menggunakan media kertas transfer (transfer paper).
  4. Lebih cepat kering setelah proses "pengepressan" dengan mesin press digital.
  5. Bisa membuat kaos satuan tanpa batas pemesanan.

kekurangan :
  1. Gambar/foto tidak tahan lama (cepat pudar), karena bergantung pada kualitas kertas transfer dan tinta untuk mencetak foto di kertas transfer.
  2. Harga bisa lebih mahal, karena mahalnya kertas transfer dan investasi pada mesin press serta printernya.
  3. Kaos yang digunakan tidak bisa variatif, hanya beberapa jenis kaos yang cocok digunakan untuk sablon digital ini seperti katun combed. Alasannya karena kaos bahan katun combed menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada jenis bahan lainnya seperti kaos bahan TC ataupun PE, untuk menutupi biaya sablon digital ini.
  4. Luas / areal sablon digital tidak bisa lebih besar dari luas kertas transfer yang umumnya berukuran A4.


Sablon DTG (Direct To Garment)

secara general ini mengambil segala kelebihan dan menutupi kekurangan sablon MANUAL

kelebihan :
  1. Punya semua kelebihan sablon DIGITAL, tetapi tidak menggunakan media transfer kertas (transfer paper) tetapi langsung dicetak di atas kaos/bahan garment.
  2. Menggunakan tinta khusus tekstil yang tahan lama.
  3. Karena tidak meggunakan transfer paper, kualitas dan ketahanan cetakan setara dengan sablon manual.
  4. Bisa cetak satuan, tanpa minimum order.
  5. Proses pengerjaaan 1 kaos hanya 10 menit.
  6. Ukuran sampai A3.

kekurangan :
  1. Harga tinta print DTG hampir 10 kali lipat harga tinta sablon MANUAL.
  2. Boros penggunaan tinta jika hanya sablon dalam bentuk blok 1-2 warna seperti sablon MANUAL.


Kelebihan dan Kekurangan Sablon manual, Digital, Direct To Garment (DTG)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs1eNx_MQqhsqW1RykN9RY2uyMR8ZkpCqtW-sp1Js77dx40X3U0TTrACBIoVv8zlG24oopuo0RL4P2zs5xo_fz_YRogYzLc2QMvbEGRSf7HljlTlHP4RgXFtbS1rjlEO4_DwgVr9ZkMkCm/s72-c/unduhan+%25282%2529.jpg
View detail
Jenis kain yang sering digunakan untuk sablon

Jenis kain yang sering digunakan untuk sablon

Meski terdapat banyak sekali jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat kaos namun ternyata tidak semua bahan tersebut cocok untuk disablon. Kaos polos yang bagus untuk disablon yaitu sejenis bahan yang mempunyai komposisi katun paling dominan dari elemen penyusun kaos lainnya.


Beberapa jenis kain yang dimaksud tersebut diantaranya berupa kain cotton combed (semua gramasi 20s, 24s, 30s, dan 40s), cotton carded, cotton slub, cotton spandex, cotton tri-blend, cotton bamboo, serta cotton supima.

Berikut beberapa kain yang digunakan untuk sablon :

Cotton Combed

Cotton combed merupakan sejenis bahan kaos yang diperoleh dari serat kapas, dimana serat tersebut memiliki karakteristik benang yang lebih halus (soft), hasil rajutannya lebih bagus dan terlihat lebih rata. Karena diproduksi dengan finishing disisir (combed) bahan kain yang dihasilkan umumnya memiliki permukaan yang lebih halus dan tidak berbulu. Inilah kain terbaik yang digunakan untuk sablon.
Dan untuk RAM SHOP Gorontalo semuanya pake Cotton Combed 20s yang merupakan kain Cotton Combed paling tebal karena kami menginginkan kenyamanan kepada konsumen.





Cotton Carded

Dibandingkan dengan kain cotton combed, bahan cotton carded umumnya memiliki serat benang yang kurang halus. Dengan kata lain cotton carded adalah jenis bahan katun sekelas dibawah jenis katun combed alias KW1 dari Cotton Combed, ini dikarenakan hasil rajutan dan penampilan bahannya yang cenderung tidak halus dan tidak rata. Inilah yg sering digunakan untuk penjual kaos 100/3 pcs.



Cotton Slub

Cotton slub termasuk kedalam jenis kain katun lembut yang permukaannya memiliki tekstur tidak merata. Pada saat akan ditenun katun atau kapasnya dipelintir sehingga menimbulkan benjolan-benjolan kecil di permukaannya.



Cotton Spandex

Cotton spandex merupakan salah satu jenis kain yang diperoleh dari campuran serat spandex dengan benang katun. Kombinasi kedua bahan ini menjadikan kaos yang terbuat dari bahan cotton spandex memiliki sifat elastis, lebih tahan lama namun tetap dingin saat dipakai. Tidak bagus untuk disablon karena elastis.


Cotton Tri-Blend

Cotton tri-blend merupakan sejenis kain yang diperoleh dari penggabungan serat polyester, katun, dan rayon sengan komposisi 50% polyester, 25% katun, dan 25% rayon. Dimana ketiga bahan tersebut dicampur menjadi satu kain yang bernama tri blend. Kain ini memiliki sifat yang tidak mudah kusam, halus, lembut dan lentur. Namun susah untuk sablon dengan tinta biasanya hanya menggunakan cutting sticker kemudian di press.



Cotton Bamboo

Kain cotton bamboo atau katun bambu sebenarnya memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cotton combed. Sama-sama memiliki daya tahan terhadap susut yang baik serta memiliki hasil rajutan dan permukaan yang terlihat lebih rata. Namun benang yang digunakan pada cotton bamboo cenderung lebih halus dan jatuh (soft). Jadi keliatan lembek sekali.



Cotton Supima

Cotton supima merupakan salah satu jenis bahan kain yang diperoleh dari nama perkebunan kapas (Pima) di Amerika. Kata supima sendiri berasal dari singkatan kata superior pima, artinya benang cotton superior yang berasal dari kapas pima. Kapas pima ini juga dianggap sebagai kapas terbaik di dunia. Namun susah untuk dijumpai.



Tertarik untuk membuat sablon berkualitas pada bahan kaos? Anda bisa memesannya di disini, RAM SHOP Gorontalo.
Namun kami menginginkan kenyamanan dengan harga yang menyenangkan jadi kami pilih Cotton Combed 20s.
Meski terdapat banyak sekali jenis kain yang dapat digunakan untuk membuat kaos namun ternyata tidak semua bahan tersebut cocok untuk disablon. Kaos polos yang bagus untuk disablon yaitu sejenis bahan yang mempunyai komposisi katun paling dominan dari elemen penyusun kaos lainnya.


Beberapa jenis kain yang dimaksud tersebut diantaranya berupa kain cotton combed (semua gramasi 20s, 24s, 30s, dan 40s), cotton carded, cotton slub, cotton spandex, cotton tri-blend, cotton bamboo, serta cotton supima.

Berikut beberapa kain yang digunakan untuk sablon :

Cotton Combed

Cotton combed merupakan sejenis bahan kaos yang diperoleh dari serat kapas, dimana serat tersebut memiliki karakteristik benang yang lebih halus (soft), hasil rajutannya lebih bagus dan terlihat lebih rata. Karena diproduksi dengan finishing disisir (combed) bahan kain yang dihasilkan umumnya memiliki permukaan yang lebih halus dan tidak berbulu. Inilah kain terbaik yang digunakan untuk sablon.
Dan untuk RAM SHOP Gorontalo semuanya pake Cotton Combed 20s yang merupakan kain Cotton Combed paling tebal karena kami menginginkan kenyamanan kepada konsumen.





Cotton Carded

Dibandingkan dengan kain cotton combed, bahan cotton carded umumnya memiliki serat benang yang kurang halus. Dengan kata lain cotton carded adalah jenis bahan katun sekelas dibawah jenis katun combed alias KW1 dari Cotton Combed, ini dikarenakan hasil rajutan dan penampilan bahannya yang cenderung tidak halus dan tidak rata. Inilah yg sering digunakan untuk penjual kaos 100/3 pcs.



Cotton Slub

Cotton slub termasuk kedalam jenis kain katun lembut yang permukaannya memiliki tekstur tidak merata. Pada saat akan ditenun katun atau kapasnya dipelintir sehingga menimbulkan benjolan-benjolan kecil di permukaannya.



Cotton Spandex

Cotton spandex merupakan salah satu jenis kain yang diperoleh dari campuran serat spandex dengan benang katun. Kombinasi kedua bahan ini menjadikan kaos yang terbuat dari bahan cotton spandex memiliki sifat elastis, lebih tahan lama namun tetap dingin saat dipakai. Tidak bagus untuk disablon karena elastis.


Cotton Tri-Blend

Cotton tri-blend merupakan sejenis kain yang diperoleh dari penggabungan serat polyester, katun, dan rayon sengan komposisi 50% polyester, 25% katun, dan 25% rayon. Dimana ketiga bahan tersebut dicampur menjadi satu kain yang bernama tri blend. Kain ini memiliki sifat yang tidak mudah kusam, halus, lembut dan lentur. Namun susah untuk sablon dengan tinta biasanya hanya menggunakan cutting sticker kemudian di press.



Cotton Bamboo

Kain cotton bamboo atau katun bambu sebenarnya memiliki karakteristik yang hampir sama dengan cotton combed. Sama-sama memiliki daya tahan terhadap susut yang baik serta memiliki hasil rajutan dan permukaan yang terlihat lebih rata. Namun benang yang digunakan pada cotton bamboo cenderung lebih halus dan jatuh (soft). Jadi keliatan lembek sekali.



Cotton Supima

Cotton supima merupakan salah satu jenis bahan kain yang diperoleh dari nama perkebunan kapas (Pima) di Amerika. Kata supima sendiri berasal dari singkatan kata superior pima, artinya benang cotton superior yang berasal dari kapas pima. Kapas pima ini juga dianggap sebagai kapas terbaik di dunia. Namun susah untuk dijumpai.



Tertarik untuk membuat sablon berkualitas pada bahan kaos? Anda bisa memesannya di disini, RAM SHOP Gorontalo.
Namun kami menginginkan kenyamanan dengan harga yang menyenangkan jadi kami pilih Cotton Combed 20s.
Jenis kain yang sering digunakan untuk sablon
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQSFOWEIfBG6RAMyj08ioIVhzPDr9RVd4F8eSY73iuIdmmvV_V2RTk35gg4gdsVnxWWr_RTFo_u4EsQEuN2YwPEk_fe3QLUXG_D_hymFfbvVWe785lxL_vWiBqqO0PA6trdJIkkesirzOW/s72-c/Bahan-Kaos-Sablon-002.jpg
View detail
Apa itu Print DTG..??

Apa itu Print DTG..??

RAM SHOP Gorontalo menggunakan sablon PRINT DTG dengan teknologi terbaru. So, apa itu PRINTER DTG.

PRINTER DTG adalah cara terbaru dan paling mutakhir untuk cetak pada kaos langsung adalah printer Garmen digital DTG. Printer garmen digital DTG menggunakan printer inkjet yang dimodifikasi dengan tinta garmen khusus diformulasikan untuk printer dtg. Tidak seperti sablon manual, hasil DTG tidak memerlukan pemisahan, film dan layar. Setelah karya seni Anda siap pada komputer itu adalah output print dtg langsung ke garmen.
Kehandalan printer DTG membuat pemakai atau penghobi tshirt menjadi semakin gaya, kaos menjadi media ekspresi diri yang kreatif. Mesin Direct To Garment atau PRINTER DTG adalah mesin sablon dengan teknologi terbaru yang bisa mencetak gambar langsung ke atas kaos bahan katun dan bahan lain tanpa perlu transfer paper dan lainnya. Hasil cetak tajam , cerah dan awet walaupun dicuci berkali-kali. Printer DTG ini adalah solusi untuk sablon kaos satuan dengan gambar sesuka hati tanpa perlu ada batasan warna atau quantity lagi. Printer DTG direct to garment ini sangat praktis untuk digunakan dan juga harganya sangat ekonomis.
Pesanan akan kebutuhan proses cetak dengan cepat dan ekonomis diproduksi dan tak terbatas warna. Produksi pada cetak PRINTER DTG adalah sama dengan sublimation atau thermal transfer, dan umumnya lebih cepat dari sablon manual / tradisional.
Sebuah meja ukuran 1mx1m memberikan ruang yang cukup untuk PRINTER DTG anda. PRINTER DTG tidak bersaing dengan sablon manual, karena mempunyai cara kerja yang berbeda dan pangsa pasar yang berbeda pula. Printer garmen digital dtg cocok dengan baik untuk karya seni yang lebih kompleks (grafis penuh warna).
Tantangan terbesar dari PRINTER DTG adalah pemasaran produk. Karena PRINTER DTG merupakan inovasi yang baru, banyak konsumen tidak akrab dengan proses ini, namun setelah mereka menyadari bahwa mereka dapat mencetak sendiri kaos sesuai dengan keinginan dan design sesuka mereka.
Dengan munculnya tinta putih untuk printer garmen digital dtg pasar yang baru untuk jangka pendek dan kaos gelap kustom telah dikembangkan yang hampir tidak mungkin untuk mengatasi dengan bentuk lain dari metode pencetakan garmen. Printer Garmen digital dtg adalah gebrakan masa depan untuk pencetakan garmen.
Hasil Print DTG


Silahkan ditanya dulu, 1 desain 1 kaos = desain suka-suka kaos pilih warna aja. Full warna jadi harga cuman disesuaikan dgn ukuran baju dan ukuran sablon bukan karena warna.
RAM SHOP Gorontalo menggunakan sablon PRINT DTG dengan teknologi terbaru. So, apa itu PRINTER DTG.

PRINTER DTG adalah cara terbaru dan paling mutakhir untuk cetak pada kaos langsung adalah printer Garmen digital DTG. Printer garmen digital DTG menggunakan printer inkjet yang dimodifikasi dengan tinta garmen khusus diformulasikan untuk printer dtg. Tidak seperti sablon manual, hasil DTG tidak memerlukan pemisahan, film dan layar. Setelah karya seni Anda siap pada komputer itu adalah output print dtg langsung ke garmen.
Kehandalan printer DTG membuat pemakai atau penghobi tshirt menjadi semakin gaya, kaos menjadi media ekspresi diri yang kreatif. Mesin Direct To Garment atau PRINTER DTG adalah mesin sablon dengan teknologi terbaru yang bisa mencetak gambar langsung ke atas kaos bahan katun dan bahan lain tanpa perlu transfer paper dan lainnya. Hasil cetak tajam , cerah dan awet walaupun dicuci berkali-kali. Printer DTG ini adalah solusi untuk sablon kaos satuan dengan gambar sesuka hati tanpa perlu ada batasan warna atau quantity lagi. Printer DTG direct to garment ini sangat praktis untuk digunakan dan juga harganya sangat ekonomis.
Pesanan akan kebutuhan proses cetak dengan cepat dan ekonomis diproduksi dan tak terbatas warna. Produksi pada cetak PRINTER DTG adalah sama dengan sublimation atau thermal transfer, dan umumnya lebih cepat dari sablon manual / tradisional.
Sebuah meja ukuran 1mx1m memberikan ruang yang cukup untuk PRINTER DTG anda. PRINTER DTG tidak bersaing dengan sablon manual, karena mempunyai cara kerja yang berbeda dan pangsa pasar yang berbeda pula. Printer garmen digital dtg cocok dengan baik untuk karya seni yang lebih kompleks (grafis penuh warna).
Tantangan terbesar dari PRINTER DTG adalah pemasaran produk. Karena PRINTER DTG merupakan inovasi yang baru, banyak konsumen tidak akrab dengan proses ini, namun setelah mereka menyadari bahwa mereka dapat mencetak sendiri kaos sesuai dengan keinginan dan design sesuka mereka.
Dengan munculnya tinta putih untuk printer garmen digital dtg pasar yang baru untuk jangka pendek dan kaos gelap kustom telah dikembangkan yang hampir tidak mungkin untuk mengatasi dengan bentuk lain dari metode pencetakan garmen. Printer Garmen digital dtg adalah gebrakan masa depan untuk pencetakan garmen.
Hasil Print DTG


Silahkan ditanya dulu, 1 desain 1 kaos = desain suka-suka kaos pilih warna aja. Full warna jadi harga cuman disesuaikan dgn ukuran baju dan ukuran sablon bukan karena warna.
Apa itu Print DTG..??
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF-JjH_9BYf8hjtCxu2JxD_nlslj8OZqniBet2whpkj-rn4IhOcasPCnBdsluwbaHaDgH4u2nvIpZ58Rz7hXvBbaDQkqaNa-hHWqsGRZn9XQ7sI7cx96ya6pZjNWNfD174AmTg-gMgdp6h/s72-c/images+%252863%2529.jpg
View detail
Cetak kaos sandiri deng Sablon DTG, boleh olo bo satu.

Cetak kaos sandiri deng Sablon DTG, boleh olo bo satu.

Apa itu DTG ?
DTG singkatan dari Direct To Garment.
Sesuai namanya DTG printer adalah mesin cetak dengan metode tinta langsung ke kain (garmen) melalui proses pre-treatment dan diakhiri proses heatpress, hasil print akan tercetak bagus. Hasil print tidak akan luntur karena memakai tinta khusus garmen.

Apa perbedaan DTG dengan digital sablon biasa ?
Jelas berbeda, terutama dari segi kualitas.
Hasil print digital sablon biasa mudah mengelupas, karena di print tidak langsung ke kain, melainkan ke transfer paper dulu, baru kemudian transfer paper tersebut di press ke kain/kaos.
sedangkan hasil print DTG karena langsung di print permanen ke kain, tidak akan rusak, tidak mengelupas. 

Mengapa memakai DTG print ?
Hasil print DTG memiliki kualitas terbaik, teknologi DTG merupakai teknologi modern yang terbaru, berbeda dari sablon konvensional, dan DTG print sudah banyak diaplikasikan oleh vendor-vendor t-shirt di luar negri, bahkan baju-baju branded terkenal di eropa sekarang banyak memakai teknologi DTG ini.

Berapa lama proses pengerjaan print ini ?
Kita memerlukan waktu pengerjaan kaos sekitar 3-4 hari kerja, tergantung pesanan tapi untuk 1 kaos bisa sampai 10 menit saja.
Dan pada hari raya tertentu, terutama menjelang idul fitri, kita memerlukan waktu lebih lama dikarenakan jumlah order yang bertambah dan stok kaos polos yang lebih sulit didapat pada hari raya tertentu.
Jadi sangat diharapkan kesabaran dari setiap customer.


Foto Mesin Printer DTG







DTG printer ada 2 tipe :

1. DTG khusus kaos putih
Khusus kaos putih, kita memakai printer yang berbeda yang tidak menggunakan tinta putih,
karenanya DTG untuk kaos putih ini harganya jauh lebih ekonomis. Dan khusus untuk kaos putih ini kami menyediakan print sampai ukuran A3.
Hasil terbaik untuk kaos putih saja, tidak untuk kaos warna.

Keunggulan print DTG di kaos putih :
  • Harga jauh lebih murah
  • Bisa print sampai ukuran A3
  • Tidak akan luntur, memakai tinta garmen khusus.
  • Hasil print permanen ke serat kain, tidak akan rusak meski di setrika
Contoh hasil print DTG khusus putih :






2. DTG khusus kaos warna
DTG untuk kaos warna kita memakai printer khusus, menggunakan basic print dengan tinta putih.
Harga tinta putih cukup mahal, jika dibandingkan tinta DTG biasa, namun hasil print yang dihasilkan sangat memuaskan dan hasil print lebih jelas dibandingkan DTG biasa.
Dengan tinta putih, hasil print akan menimbulkan efek timbul, dan menempel persis seperti rubber (karet).

Untuk contoh hasil print dengan basic tinta putih, anda bisa lihat gambar di bawah,
Silahkan dipilih, melayani sampai ukuran A3.
Keunggulan print DTG di kaos warna:
  • Bisa untuk SEMUA warna kaos, termasuk kaos warna gelap dan hitam.
  • Hasil print bagus dan ada efek timbul.
  • Tidak mengelupas, menempel seperti sablon rubber.
  • Hasil print lebih bagus.
Contoh hasil print DTG khusus kaos warna


Untuk di RAM SHOP Gorontalo, Torang pe alat bisa buat dua2nya TPi untuk hasil maksimal semua sablon kami pakai tipe kedua yaitu dengan dasar putih agar hasil lebih maksimal. Thx

Apa itu DTG ?
DTG singkatan dari Direct To Garment.
Sesuai namanya DTG printer adalah mesin cetak dengan metode tinta langsung ke kain (garmen) melalui proses pre-treatment dan diakhiri proses heatpress, hasil print akan tercetak bagus. Hasil print tidak akan luntur karena memakai tinta khusus garmen.

Apa perbedaan DTG dengan digital sablon biasa ?
Jelas berbeda, terutama dari segi kualitas.
Hasil print digital sablon biasa mudah mengelupas, karena di print tidak langsung ke kain, melainkan ke transfer paper dulu, baru kemudian transfer paper tersebut di press ke kain/kaos.
sedangkan hasil print DTG karena langsung di print permanen ke kain, tidak akan rusak, tidak mengelupas. 

Mengapa memakai DTG print ?
Hasil print DTG memiliki kualitas terbaik, teknologi DTG merupakai teknologi modern yang terbaru, berbeda dari sablon konvensional, dan DTG print sudah banyak diaplikasikan oleh vendor-vendor t-shirt di luar negri, bahkan baju-baju branded terkenal di eropa sekarang banyak memakai teknologi DTG ini.

Berapa lama proses pengerjaan print ini ?
Kita memerlukan waktu pengerjaan kaos sekitar 3-4 hari kerja, tergantung pesanan tapi untuk 1 kaos bisa sampai 10 menit saja.
Dan pada hari raya tertentu, terutama menjelang idul fitri, kita memerlukan waktu lebih lama dikarenakan jumlah order yang bertambah dan stok kaos polos yang lebih sulit didapat pada hari raya tertentu.
Jadi sangat diharapkan kesabaran dari setiap customer.


Foto Mesin Printer DTG







DTG printer ada 2 tipe :

1. DTG khusus kaos putih
Khusus kaos putih, kita memakai printer yang berbeda yang tidak menggunakan tinta putih,
karenanya DTG untuk kaos putih ini harganya jauh lebih ekonomis. Dan khusus untuk kaos putih ini kami menyediakan print sampai ukuran A3.
Hasil terbaik untuk kaos putih saja, tidak untuk kaos warna.

Keunggulan print DTG di kaos putih :
  • Harga jauh lebih murah
  • Bisa print sampai ukuran A3
  • Tidak akan luntur, memakai tinta garmen khusus.
  • Hasil print permanen ke serat kain, tidak akan rusak meski di setrika
Contoh hasil print DTG khusus putih :






2. DTG khusus kaos warna
DTG untuk kaos warna kita memakai printer khusus, menggunakan basic print dengan tinta putih.
Harga tinta putih cukup mahal, jika dibandingkan tinta DTG biasa, namun hasil print yang dihasilkan sangat memuaskan dan hasil print lebih jelas dibandingkan DTG biasa.
Dengan tinta putih, hasil print akan menimbulkan efek timbul, dan menempel persis seperti rubber (karet).

Untuk contoh hasil print dengan basic tinta putih, anda bisa lihat gambar di bawah,
Silahkan dipilih, melayani sampai ukuran A3.
Keunggulan print DTG di kaos warna:
  • Bisa untuk SEMUA warna kaos, termasuk kaos warna gelap dan hitam.
  • Hasil print bagus dan ada efek timbul.
  • Tidak mengelupas, menempel seperti sablon rubber.
  • Hasil print lebih bagus.
Contoh hasil print DTG khusus kaos warna


Untuk di RAM SHOP Gorontalo, Torang pe alat bisa buat dua2nya TPi untuk hasil maksimal semua sablon kami pakai tipe kedua yaitu dengan dasar putih agar hasil lebih maksimal. Thx

Cetak kaos sandiri deng Sablon DTG, boleh olo bo satu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO4lrn7N54p9yGmS3Fluq8gI7TJbfhkVSZCXH3OTv0xyMvvXZv6oGELF2HTtBEAOu9M_SVy4gumBGD9r_DKfQ8b5lN1PhAPjpSJwkEDL7B1f-c8U6kWcxlXeE0aN0bcMyE-_uYedkl6va4/s72-c/IMG_20160811_114845.jpg
View detail
Memilih Kaos Polos Jenis Bahan 20s, 30s, 24s, 40s

Memilih Kaos Polos Jenis Bahan 20s, 30s, 24s, 40s

Saat membeli kaos polos, pada labelnya sering kita menjumpai keterangan identitas kaos, meliputi kandungan bahan kaos. Komposisi bahannya, hingga berapa persen kandungan serat alaminya. Ada lagi yang mengusik perhatian, yaitu terdapat angka-angka, seperti misalnya cotton 20s, 30s, 24s, dan 40s.



Sebenarnya apa arti dari angka-angka tadi? Ternyata huruf S di belakang angka-angka tadi adalah kepanjangan dari Single knitt. Istilah ini muncul untuk menunjukkan proses perajutan kain. Single knite berarti rajutan yang dihasilkan berasal rajutan jarum tunggal. Jenis kain yang dihasilkan dari rajutan jarum tunggal akan memiliki sisi yang berbeda antara depan dan belakang. Artinya, satu sisi lebih kasar, biasanya untuk bagian dalam, dan satu sisi lebih halus, biasanya untuk bagian luar. Single knite menghasilkan rajutan yang padat dan kurang lentur.
Jenis rajutan lainnya adalah Double knitt, atau pada label pakaian disimbolkan dengan huruf ‘D’. Huruf D ini berarti Double knitt atau jarum ganda. Pada rajutan double knitt, hasil rajutan lebih lentur dan halus. Double knitt menghasilkan rajutan yang memiliki kesamaan di kedua sisinya. Artinya, baik bagian depan maupun belakang sama-sama memiliki hasil yang halus. Jadi, kedua sisinya sama-sama bisa digunakan.
Jenis rajutan tipe single knitt ini biasanya digunakan untuk bahan kaos yang diperuntukkan bagi konveksi, kaos distro, kaos olah raga dan lain sebagainya. Sedangkan hasil rajutan double knitt yang lebih  halus dan lentur kebanyakan digunakan sebagai bahan baku pakaian bayi dan anak-anak. Rajutan double knitt yang lebih halus sangat cocok digunakan untuk kulit bayi dan anak-anak yang masih halus dan sensitif.
Angka yang tertera di depan huruf S, seperti 20, 30, 24, dan 40 menunjukkan tingkatan ketebalan rajutan single knite yang dibuat. Angka-angka tadi menunjukkan jenis benang yang digunakan dalam rajutan. Bahan cotton yang semakin tebal, maka angka benang yang digunakan semakin kecil. Artinya, 20s lebih tebal daripada  40s.
Lalu bagaimana dengan harganya? Harusnya , bahan cotton atau bahan kaos yang lebih tebal, harganya semakin mahal. Bukankah ini juga berlaku saat membeli kaos? Kaos yang bahannya lebih tebal, seharusnya harganya tentu saja lebih mahal dibandingkan dengan kaos yang bahannya lebih tipis. Ternyata tidak demikian, kenyataannya harga kaos polos dan bahan kaos tergantung permintaan pasar. Contoh nyata misalnya, harga kaos distro yang biasanya menggunakan bahan cotton combed 30s akan lebih mahal bila dibanding jenis kaos distro yang sama dengan bahan cotton combed 20s. Itulah mengapa, terkadang saat kita membeli kaos distro di toko yang sama dan model yang hampir mirip. Namun memiliki selisih harga. Perbedaan ini jugalah yang sering digunakan untuk lebih mendongkrak penjualan, yaitu dengan menyediakan berbagai pilihan ketebalan bahan kaos, dengan desain yang mirip namun dengan pilihan harga yang beragam.
Setelah kita mengetahui perbedaan antara 20s, 30s, 24s, dan 40s mulai sekarang kita bisa lebih memilih lagi, mana kaos polos yang akan kita beli. Bila menginginkan kaos polos yang nyaman, pilihan pada bahan cotton 20s atau 24s dapat anda pilih. Harganya mungkin akan sedikit berbeda dibanding dengan kaos polos berbahan cotton 30s. Namun, bagi anda yang lebih mengutamakan kenyamanan, pilihan kaos polos cotton 20s atau 24s merupakan pilihan yang tepat.
Nah, setelah mengetahui tingkat ketebalan kaos polos, sekarang anda dapat memilih kaos polos sesuai selera anda. Tingkat ketebalan kaos polos mana yang akan anda pilih: 20s, 30s, 24s, ataukah 40s? Semua itu tergantung pada target market anda.

Saat membeli kaos polos, pada labelnya sering kita menjumpai keterangan identitas kaos, meliputi kandungan bahan kaos. Komposisi bahannya, hingga berapa persen kandungan serat alaminya. Ada lagi yang mengusik perhatian, yaitu terdapat angka-angka, seperti misalnya cotton 20s, 30s, 24s, dan 40s.



Sebenarnya apa arti dari angka-angka tadi? Ternyata huruf S di belakang angka-angka tadi adalah kepanjangan dari Single knitt. Istilah ini muncul untuk menunjukkan proses perajutan kain. Single knite berarti rajutan yang dihasilkan berasal rajutan jarum tunggal. Jenis kain yang dihasilkan dari rajutan jarum tunggal akan memiliki sisi yang berbeda antara depan dan belakang. Artinya, satu sisi lebih kasar, biasanya untuk bagian dalam, dan satu sisi lebih halus, biasanya untuk bagian luar. Single knite menghasilkan rajutan yang padat dan kurang lentur.
Jenis rajutan lainnya adalah Double knitt, atau pada label pakaian disimbolkan dengan huruf ‘D’. Huruf D ini berarti Double knitt atau jarum ganda. Pada rajutan double knitt, hasil rajutan lebih lentur dan halus. Double knitt menghasilkan rajutan yang memiliki kesamaan di kedua sisinya. Artinya, baik bagian depan maupun belakang sama-sama memiliki hasil yang halus. Jadi, kedua sisinya sama-sama bisa digunakan.
Jenis rajutan tipe single knitt ini biasanya digunakan untuk bahan kaos yang diperuntukkan bagi konveksi, kaos distro, kaos olah raga dan lain sebagainya. Sedangkan hasil rajutan double knitt yang lebih  halus dan lentur kebanyakan digunakan sebagai bahan baku pakaian bayi dan anak-anak. Rajutan double knitt yang lebih halus sangat cocok digunakan untuk kulit bayi dan anak-anak yang masih halus dan sensitif.
Angka yang tertera di depan huruf S, seperti 20, 30, 24, dan 40 menunjukkan tingkatan ketebalan rajutan single knite yang dibuat. Angka-angka tadi menunjukkan jenis benang yang digunakan dalam rajutan. Bahan cotton yang semakin tebal, maka angka benang yang digunakan semakin kecil. Artinya, 20s lebih tebal daripada  40s.
Lalu bagaimana dengan harganya? Harusnya , bahan cotton atau bahan kaos yang lebih tebal, harganya semakin mahal. Bukankah ini juga berlaku saat membeli kaos? Kaos yang bahannya lebih tebal, seharusnya harganya tentu saja lebih mahal dibandingkan dengan kaos yang bahannya lebih tipis. Ternyata tidak demikian, kenyataannya harga kaos polos dan bahan kaos tergantung permintaan pasar. Contoh nyata misalnya, harga kaos distro yang biasanya menggunakan bahan cotton combed 30s akan lebih mahal bila dibanding jenis kaos distro yang sama dengan bahan cotton combed 20s. Itulah mengapa, terkadang saat kita membeli kaos distro di toko yang sama dan model yang hampir mirip. Namun memiliki selisih harga. Perbedaan ini jugalah yang sering digunakan untuk lebih mendongkrak penjualan, yaitu dengan menyediakan berbagai pilihan ketebalan bahan kaos, dengan desain yang mirip namun dengan pilihan harga yang beragam.
Setelah kita mengetahui perbedaan antara 20s, 30s, 24s, dan 40s mulai sekarang kita bisa lebih memilih lagi, mana kaos polos yang akan kita beli. Bila menginginkan kaos polos yang nyaman, pilihan pada bahan cotton 20s atau 24s dapat anda pilih. Harganya mungkin akan sedikit berbeda dibanding dengan kaos polos berbahan cotton 30s. Namun, bagi anda yang lebih mengutamakan kenyamanan, pilihan kaos polos cotton 20s atau 24s merupakan pilihan yang tepat.
Nah, setelah mengetahui tingkat ketebalan kaos polos, sekarang anda dapat memilih kaos polos sesuai selera anda. Tingkat ketebalan kaos polos mana yang akan anda pilih: 20s, 30s, 24s, ataukah 40s? Semua itu tergantung pada target market anda.

Memilih Kaos Polos Jenis Bahan 20s, 30s, 24s, 40s
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXYwI1zAITmb78ZTd9nc8YRNs4TVJtjRsHI5MHRofrY-XPUccaA0bYPyaGF0QLjKCIOyXjZAyzcl9DWettjI57gRxh6U8hJ0BTL_TENKGrdjqJ0q2iMX8V1kk-vR23V0NKR9NC8ZWjZ_TW/s72-c/R024.jpg
View detail
Memilih Kaos Polos Yang Paling Sesuai Untuk Sablon Kaos

Memilih Kaos Polos Yang Paling Sesuai Untuk Sablon Kaos

Kalau anda bergerak di bisnis kaos, sablon kaos, mempunyai usaha sablon kaos, atau sekedar hobby membuat sablon kaos, maka anda memerlukan kaos polos sebagai media sablon anda. Tidak semua kaos polos cocok untuk dipakai sebagai kaos sablon. Masing-masing jenis bahan kaos polos memiliki karakteristiknya sendiri. Demikian pula masing-masing jenis sablon memiliki kesulitan sendiri. Jadi, untuk menentukan jenis sablon dan kaos yang sesuai perlu pertimbangan dan pengalaman yang cukup.
Kaos polos yang paling umum untuk dipakai sablon kaos adalah kaos polos dengan bahan katun combed, kaos polos katun carded, atau kaos polos TC. Ketiga jenis bahan kaos polos ini memiliki bahan dasar yang sama yaitu benang katun atau kapas katun. Bahan kapas katun ini membuat kaos polos bisa menyerap keringat sehingga nyaman untuk dipakai tiap hari. Perbedaan antara kaospolos katun combed dengan katun carded terletak pada bagian finishing akhirnya. Jika diraba, kaos polos katun combed sedikit lebih halus daripada kaos polos katun carded. hal ini disebabkan karena kaos polos katun combed pada proses finishingnya melalui proses penyisiran atau penghilangan bulu-bulu pada permukaan kaos. Sementara itu jenis bahan kaos polos katun carded tidak melalui proses penghalusan ini. Untuk kaos polos TC sedikit berbeda. TC adalah singkatan dari Teteron Cotton. Sesuai dengan namanya, jenis kaos polos ini bukan terbuat dari bahan 100% katun tetapi dicampur dengan bahan kaos polos lain yaitu teteron. Teteron adalah jenis bahan sintetis dari plastik yang diolah menjadi bahan kaos. Dari segi harga, yang tertinggi adalah kaos polos bahan katun combed, diikuti dengan kaos polos katun carded, lalu yang terakhir kaos polos TC.
Kaos polos dengan bahan dasar katun paling cocok untuk dipakai sebagai kaos sablon. Jenis sablon kaos manual dengan berbagai tinta dan variasinya mulai dari sablon kaos rubber, sablon kaos glitter, sablon kaos puff atau timbul, sablon kaos glow in the dark, semuanya bisa di aplikasikan di jenis bahan kaos polos katun. Sablon kaos plastisol juga bisa diterapkan di bahan kaos polos katun dengan baik. Kaos polos bahan katun juga sangat cocok untuk sablon kaos digital atau DTG (Direct to Garment) . Jika anda menggunakan sablon digital dengan transfer paper, tidak perlu khawatir kalau transfer paper akan mengelupas setelah di sablon, karena hasil cetak transfer juga bisa menempel pada kaos polos bahan katun. Untuk cetak kaos DTG menggunakan kaos polos bahan katun, jika menginginkan hasil sablon yang lebih baik sebaiknya disemprot dengan caran treatment untuk mematikan bulu pada kaos polos. Tinta treatment ini khususnya dipakai jika cetak DTG akan diterapkan pada kaos polos berwarna selain warna putih.


Untuk sablon kaos dengan transfer paper atau dengan stiker polyflex, kaos polos bahan jersey adalah yang paling sesuai. Permukaan bahan kaos polos jersey yang sedikit elastis sangat cocok untuk jenis sablon digital ini. Untuk penyediaan kaos polos RAM SHOP Gorontalo menyediakan kaos polos khusus Cotton Combed 20s yang cocok dan standar untuk setiap desain sablon Anda.
Kalau anda bergerak di bisnis kaos, sablon kaos, mempunyai usaha sablon kaos, atau sekedar hobby membuat sablon kaos, maka anda memerlukan kaos polos sebagai media sablon anda. Tidak semua kaos polos cocok untuk dipakai sebagai kaos sablon. Masing-masing jenis bahan kaos polos memiliki karakteristiknya sendiri. Demikian pula masing-masing jenis sablon memiliki kesulitan sendiri. Jadi, untuk menentukan jenis sablon dan kaos yang sesuai perlu pertimbangan dan pengalaman yang cukup.
Kaos polos yang paling umum untuk dipakai sablon kaos adalah kaos polos dengan bahan katun combed, kaos polos katun carded, atau kaos polos TC. Ketiga jenis bahan kaos polos ini memiliki bahan dasar yang sama yaitu benang katun atau kapas katun. Bahan kapas katun ini membuat kaos polos bisa menyerap keringat sehingga nyaman untuk dipakai tiap hari. Perbedaan antara kaospolos katun combed dengan katun carded terletak pada bagian finishing akhirnya. Jika diraba, kaos polos katun combed sedikit lebih halus daripada kaos polos katun carded. hal ini disebabkan karena kaos polos katun combed pada proses finishingnya melalui proses penyisiran atau penghilangan bulu-bulu pada permukaan kaos. Sementara itu jenis bahan kaos polos katun carded tidak melalui proses penghalusan ini. Untuk kaos polos TC sedikit berbeda. TC adalah singkatan dari Teteron Cotton. Sesuai dengan namanya, jenis kaos polos ini bukan terbuat dari bahan 100% katun tetapi dicampur dengan bahan kaos polos lain yaitu teteron. Teteron adalah jenis bahan sintetis dari plastik yang diolah menjadi bahan kaos. Dari segi harga, yang tertinggi adalah kaos polos bahan katun combed, diikuti dengan kaos polos katun carded, lalu yang terakhir kaos polos TC.
Kaos polos dengan bahan dasar katun paling cocok untuk dipakai sebagai kaos sablon. Jenis sablon kaos manual dengan berbagai tinta dan variasinya mulai dari sablon kaos rubber, sablon kaos glitter, sablon kaos puff atau timbul, sablon kaos glow in the dark, semuanya bisa di aplikasikan di jenis bahan kaos polos katun. Sablon kaos plastisol juga bisa diterapkan di bahan kaos polos katun dengan baik. Kaos polos bahan katun juga sangat cocok untuk sablon kaos digital atau DTG (Direct to Garment) . Jika anda menggunakan sablon digital dengan transfer paper, tidak perlu khawatir kalau transfer paper akan mengelupas setelah di sablon, karena hasil cetak transfer juga bisa menempel pada kaos polos bahan katun. Untuk cetak kaos DTG menggunakan kaos polos bahan katun, jika menginginkan hasil sablon yang lebih baik sebaiknya disemprot dengan caran treatment untuk mematikan bulu pada kaos polos. Tinta treatment ini khususnya dipakai jika cetak DTG akan diterapkan pada kaos polos berwarna selain warna putih.


Untuk sablon kaos dengan transfer paper atau dengan stiker polyflex, kaos polos bahan jersey adalah yang paling sesuai. Permukaan bahan kaos polos jersey yang sedikit elastis sangat cocok untuk jenis sablon digital ini. Untuk penyediaan kaos polos RAM SHOP Gorontalo menyediakan kaos polos khusus Cotton Combed 20s yang cocok dan standar untuk setiap desain sablon Anda.
Memilih Kaos Polos Yang Paling Sesuai Untuk Sablon Kaos
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCOCoYeHGAJQqNneau5EFDPGS0CGLFkaA2txFrWL3UC6vRwpyZ_Tewr97mmiLaln2xC6EWjOkEG6ZqQ3V9R6DpmHj2l-jPlEZHnqle-He-QThDBGaCc2u_wWZ7VwCYG73vBlyXIa1v-y3G/s72-c/Picture1.jpg
View detail
Sejarah Sablon Kaos

Sejarah Sablon Kaos

Sejarah sablon atau cetak gambar pada kain sudah dimulai sejak seabad lampau di daratan Cina. Sejarah sablon dimulai pada era Dinasti Song (960-1279 M) dimana mulai dikembangkan teknik sablon atau mencetak gambar diatas kain. Awalnya teknik ini digunakan untuk menghiasi kain sutra yang bermotif polos. Metode percetakan pada kain dengan peralatan sederhana ini kemudian diadopsi oleh Jepang dan negara Asia lainnya dan bekembang untuk disatukan dengan metode percetakan lainnya yang sebelumnya sudah ada.
Di Eropa Barat sablon diperkenalkan pada tahun 1700-an setelah tersebar dikawasan Asia, tetapi disana tidak terlalu berkembang dengan baik. Samuel Simon adalah orang pertama yang menerapkan teknik sablon di negara Inggris pada tahun 1907. Pada awalnya teknik sablon ini digunakan untuk mencetak wallpaper, pencetakan linen, sutra atau bahan-bahan tekstil lainnya yang memmiliki kualitas ya
Selain sebagai alat cetak komersial, print kaos juga merupakan sebuah seni. Perkumpulan Serigrafi Nasional (National Serigraphic Society) merupakan sebuah organisasi yang didirikan oleh sekumpulan seniman sablon. Pada saat tahun 1930, mereka memperkenalkan dengan nama Serigrafi. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan untuk membedakan antara para seniman yang berkarya di bidang seni dengan menggunakan penyablonan, dengan mereka yang bergerak di bidang sablon industri komersial. Serigrafi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “Seri” (sutra), dan bahasa Yunani “graphein” (menulis atau menggambar).
Dalam dunia teknologi industri, teknik penyablonan ini adopsi oleh seniman sebagai jalan keluar untuk menekan biaya pencetakan yang cukup tinggi. Teknik ini merupakan jalan keluar yang sangat efektif dan terjangkau untuk melakukan proses pencetakan gambar dan hasil karya seni dalam jumlah besar dan dilakukan berulang kali.
Andy Warhol merupakan salah satu artis yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerapan metode penyablonan dengan istilah yang dikenal sebagai pencetakan layar, terutama di Amerika Serikat. Pada tahun 1962, Andy Warhol terkenal dengan karyanya yaitu pencetakan wajah Marilyn Monroe yang akan dicetak dengan warna – warna cerah.



Lalu pada tahun 1960, mesin pencetakan dikembangkan lagi oleh pengusaha, artis, dan investor yaitu Michael Vasilantone. Mesin cetak tersebut berfungsi untuk berbagai macam warna dan paten. Awalnya untuk mencetak logo dan emblem pengidentifikasi untuk pakaian-pakaian di club bowling. Tetapi pada akhirnya mesin tersebut diluncurkan sebagai solusi baru untuk mencetak sablon kaos . Sekarang, kegiatan pencetakan Sablon kaos telah menyebar luas, lebih dari 50% di Amerika Serikat dan di seluruh dunia menerapkan teknik sablon kaos dengan mesin ini.
Dalam dunia modern teknik penyablonan modern digunakan untuk keperluan komersial, dan sering digunakan untuk mencetak gambar pada sablon kaos, topi, CD, DVD, keramik, kaca, polyethylene, polypropile, kertas, logam dan kayu. Dari segi fashion, sablon berkembang mulai dari pencetakan pada kain atau bahan pakaian, sampai dengan pakaian jadi seperti kaos. Perkembangan inilah yang menjadi dunia sablon kaos sampai sekarang.
Sablon kaos sendiri dimulai dari teknologi yang paling dasar yaitu dengan teknik sablon kaos manual dengan menggunakan pasta atau tinta sablon, screen, dan rakel. Dalam teknik sablon manual sendiri, kreatifitas jenis sablon terus berkembang mulai dari sablon rubber standar, plastisol, glitter, foil, dan masih banyak lagi.

Seiring dengan perkembangan teknologi terjadi pergeseran jenis sablon kaos dari manual ke digital. Teknologi sablon kaos digital awalnya menggunakan gambar yang dicetak diatas ketras transfer atau transfer paper lalu dipindahkan ke kaos. Setelah itu teknologi berkembang lagi sampai sekarang dunia sablon kaos digital didominasi oleh teknik sablon kaos DTG (Direct To Garment dimana gambar bisa dicetak langsung ke kaos dengan menggunakan printer.


Pada era sekarang sablon kaos mulai berkembang lagi terutama pada industri percetakan t-shirt. Produksi alternatif sablon tidak terbatas pada pencetakan sablon secara manual dengan berbagai variasi yang berbeda seperti high-density, glossy, flocking, atau glow in dark dan lain-lain, tetapi juga termasuk dalam dunia digital.Bentuk pengembangan dari proses teknik sablon kaos terdahulu dapat dilihat dari sablon manual, teknologi cetak digital dan printer langsung ke garmen (DTG).
Teknik sablon kaos ini terus berkembang dari hari ke hari, jaman ke jaman. Semakin banyak variasi yang diproduksi oleh perseorangan ataupun oleh pabrik, sehingga sangat dimungkinkan untuk menemukan teknik sablon kaos yang baru.

Sejarah sablon atau cetak gambar pada kain sudah dimulai sejak seabad lampau di daratan Cina. Sejarah sablon dimulai pada era Dinasti Song (960-1279 M) dimana mulai dikembangkan teknik sablon atau mencetak gambar diatas kain. Awalnya teknik ini digunakan untuk menghiasi kain sutra yang bermotif polos. Metode percetakan pada kain dengan peralatan sederhana ini kemudian diadopsi oleh Jepang dan negara Asia lainnya dan bekembang untuk disatukan dengan metode percetakan lainnya yang sebelumnya sudah ada.
Di Eropa Barat sablon diperkenalkan pada tahun 1700-an setelah tersebar dikawasan Asia, tetapi disana tidak terlalu berkembang dengan baik. Samuel Simon adalah orang pertama yang menerapkan teknik sablon di negara Inggris pada tahun 1907. Pada awalnya teknik sablon ini digunakan untuk mencetak wallpaper, pencetakan linen, sutra atau bahan-bahan tekstil lainnya yang memmiliki kualitas ya
Selain sebagai alat cetak komersial, print kaos juga merupakan sebuah seni. Perkumpulan Serigrafi Nasional (National Serigraphic Society) merupakan sebuah organisasi yang didirikan oleh sekumpulan seniman sablon. Pada saat tahun 1930, mereka memperkenalkan dengan nama Serigrafi. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan untuk membedakan antara para seniman yang berkarya di bidang seni dengan menggunakan penyablonan, dengan mereka yang bergerak di bidang sablon industri komersial. Serigrafi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “Seri” (sutra), dan bahasa Yunani “graphein” (menulis atau menggambar).
Dalam dunia teknologi industri, teknik penyablonan ini adopsi oleh seniman sebagai jalan keluar untuk menekan biaya pencetakan yang cukup tinggi. Teknik ini merupakan jalan keluar yang sangat efektif dan terjangkau untuk melakukan proses pencetakan gambar dan hasil karya seni dalam jumlah besar dan dilakukan berulang kali.
Andy Warhol merupakan salah satu artis yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerapan metode penyablonan dengan istilah yang dikenal sebagai pencetakan layar, terutama di Amerika Serikat. Pada tahun 1962, Andy Warhol terkenal dengan karyanya yaitu pencetakan wajah Marilyn Monroe yang akan dicetak dengan warna – warna cerah.



Lalu pada tahun 1960, mesin pencetakan dikembangkan lagi oleh pengusaha, artis, dan investor yaitu Michael Vasilantone. Mesin cetak tersebut berfungsi untuk berbagai macam warna dan paten. Awalnya untuk mencetak logo dan emblem pengidentifikasi untuk pakaian-pakaian di club bowling. Tetapi pada akhirnya mesin tersebut diluncurkan sebagai solusi baru untuk mencetak sablon kaos . Sekarang, kegiatan pencetakan Sablon kaos telah menyebar luas, lebih dari 50% di Amerika Serikat dan di seluruh dunia menerapkan teknik sablon kaos dengan mesin ini.
Dalam dunia modern teknik penyablonan modern digunakan untuk keperluan komersial, dan sering digunakan untuk mencetak gambar pada sablon kaos, topi, CD, DVD, keramik, kaca, polyethylene, polypropile, kertas, logam dan kayu. Dari segi fashion, sablon berkembang mulai dari pencetakan pada kain atau bahan pakaian, sampai dengan pakaian jadi seperti kaos. Perkembangan inilah yang menjadi dunia sablon kaos sampai sekarang.
Sablon kaos sendiri dimulai dari teknologi yang paling dasar yaitu dengan teknik sablon kaos manual dengan menggunakan pasta atau tinta sablon, screen, dan rakel. Dalam teknik sablon manual sendiri, kreatifitas jenis sablon terus berkembang mulai dari sablon rubber standar, plastisol, glitter, foil, dan masih banyak lagi.

Seiring dengan perkembangan teknologi terjadi pergeseran jenis sablon kaos dari manual ke digital. Teknologi sablon kaos digital awalnya menggunakan gambar yang dicetak diatas ketras transfer atau transfer paper lalu dipindahkan ke kaos. Setelah itu teknologi berkembang lagi sampai sekarang dunia sablon kaos digital didominasi oleh teknik sablon kaos DTG (Direct To Garment dimana gambar bisa dicetak langsung ke kaos dengan menggunakan printer.


Pada era sekarang sablon kaos mulai berkembang lagi terutama pada industri percetakan t-shirt. Produksi alternatif sablon tidak terbatas pada pencetakan sablon secara manual dengan berbagai variasi yang berbeda seperti high-density, glossy, flocking, atau glow in dark dan lain-lain, tetapi juga termasuk dalam dunia digital.Bentuk pengembangan dari proses teknik sablon kaos terdahulu dapat dilihat dari sablon manual, teknologi cetak digital dan printer langsung ke garmen (DTG).
Teknik sablon kaos ini terus berkembang dari hari ke hari, jaman ke jaman. Semakin banyak variasi yang diproduksi oleh perseorangan ataupun oleh pabrik, sehingga sangat dimungkinkan untuk menemukan teknik sablon kaos yang baru.

Sejarah Sablon Kaos
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEion9Z_fDPfuFYiNtAKekv8GNa8PS3BUQkQv7TowfJRY5_Li1NIEQBiEXbjrPjqx2R-spYvXYgDz5iHNiMiaFfbwSfjOPAqcIMTAPm27SJLiF5A2JSRqdJvecvJXxzG7LHy6W8vvRZa7Y6B/s72-c/sejarah-sablon-1.jpg
View detail
 
Support : Drs. H. Ramli K. Ali | Salama, SKM | Megawaty R. Ali | Redesigned :Salama, SKM
Copyright © 2011. RAM SHOP Gorontalo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Dra. Agustina Makalew
Proudly powered by Blogger