Perbedaan Sablon Manual dan Sablon Digital serta DTG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9NK0px2GUKCJa6HlF0ui7qftEpKtCICW21S52fPQhZSFeOxlVY4L9fkrF-b220l26Ql9n9ydyyXc_760snOv9U38sLl2pTx5M-lls3BEV9ftRzCjCibk9rS8drhOgMcpSJ3R26T1xBEMZ/s72-c/design-point-manual.jpg
Tentu istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum.
Secara awam, mungkin istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak
gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan lainnya) dengan menggunakan
tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia menghasilkan suatu barang
selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi mesin
(digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan
dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon
manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa disebut 100% digital sebab
masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya sama
seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi
lebih simpel dan cepat.
Sebelumnya, kita disini tidak memperdebatkan mana yang jelek dan
mana yang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya, bisa jadi di
satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut orang lain.
Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa sablon digital itu
jelek karena bla..bla..bla.., untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti
bilang bahwa sablon manual itu jelek karena bla..bla..bla. Makanya tidak ada
untungnya memperdebatkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ok…
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan
seperti screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih
menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik
sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang
dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar
melekat pada kaos. Untuk perbedaan Manual dan Digital adalah sebagai berikut:
- Order
yang dibutuhkan.
Jika menggunakan sablon digital tanpa minimum order alias bisa pesan satuan.
Hal inilah yang sering di jual oleh produsen sablon digital karena
konsumen tidak perlu memesan minimal order.
Namun jika menggunakan sablon manual biasanya menggunakan
minimum order untuk mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses
pembuatan.
- Proses
pengerjaan.
Jika dengan sablon digital prosesnya cepat. Dengan sablon digital,
pengerjaan satu lusin desain bisa dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan sablon manual bisa
membutuhkan waktu seharian.
- Penggunaan
media cetak.
Jika dengan sablon digital media yang dipergunakan untuk mencetak di kaos
adalah kertas transfer. Kertas transfer ini adalah salah satu faktor yang
akan mempengaruhi hasil dari sablon digital nanti, bagus tidaknya, awet
tidaknya sablonan pada kaos dipengaruhi oleh kertas transfer ini selain
tinta yag dipergunakan. Terdapat berbagai jenis kertas transfer diantara
berbasis Oracel dan Vinyl serta ada yang berbentuk gliter, beludru dan
glow in the dark. Tapi untuk pengerjaan hasil sablon digital tentunya
tidak se-variasi jika menggunakan sablon manual (sablon timbul, sablon
gliter dan lainnya).
Pada sablon manual, media yang dipergunakan dalam menyablon di
kaos adalah tinta yang nantinya akan dicetak dalam screen agar desain yang ada
dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual jauh lebih bervariasi daripada
kertas transfer digital.
- Desain
yang exclusive.
Jika dengan sablon digital, satu desain satu kaos bisa diterapkan, sebab
bisa jadi hanya kita yang mengenakan kaos dengan desain tersebut. Selera
setiap konsumen pastinya berbeda satu sama lain, maka dengan penggunaan
teknik sablon digital ini maka kepuasan konsumen dalam memilih selera
desain yang diinginkan adalah tujuan dari produsen sablon digital.
Namun desain yang exlusive juga tetap bisa dilakukan dengan
sablon manual, jika memang ada produsen yang menjual jasa tersebut. Akan tetapi
harganya tentu bisa lebih mahal daripada sablon digital sebab proses manual
jauh lebih rumit dan lama. Oleh karena itu, biasanya sablon manual terdapat
minimal order untuk mengurangi biaya produksi yang rumit dan lama tersebut.
Perlu diperhatikan untuk konsumen jika memang ingin menggunakan sablon digital
maka ada baiknya setiap kaos memiliki desain yang berbeda agar harga kaos
setimpal dengan kepuasan konsumen. Jika konsumen ingin memesan 1 lusin kaos
menggunakan sablon digital (karena prosesnya yang jauh lebih cepat dari sablon
manual) tetapi dengan desain yang sama maka nilai keuntungan dari penggunaan
sablon digital belum dimanfaatkan maksimal oleh konsumen karena sama saja
seperti sablon manual, bedanya hanya di cepat nya waktu produksi.
- Kualitas. Jika berbicara kualitas,
tentunya tidak dapat dijamin kalau sablon digital lebih kuat dari manual
atau sebaliknya. Sebab, semua itu tergantung dari mutu kertas transfer
(jika dengan menggunakan sablon digital) dan mutu cat/tinta sablon (jika
dengan menggunakan sablon manual). Sering kali kita melihat hasil cetakan
sablon digital ketika ditarik pada bagian sablon nya akan terlihat
retak-retak, ini karena kertas transfer yang dipergunakan tidak
menggunakan kualitas yang baik serta desainnya hanya di print/cetak
menggunakan printer biasa. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika
menggunakan kertas transfer dengan kualitas yang baik serta penggunakan
mesin cetak format besar dalam pencetakan desain.
Ada juga sablon manual yang ketika dicuci, tinta sablon nya
mengelupas dan pudar, ini karena penggunaan tinta yang kurang tepat serta
proses pengeringan sablon yang tidak maksimal. Terdapat beberapa jenis tinta
sablon manual seperti sablon rubber yang hasilnya kurang baik jika dipergunakan
pada kaos berwarna gelap, maka sering kali jika kita ingin memesan kaos dengan
menggunakan sablon manual ditanyakan menggunakan warna kaos apa dan jenisnya
apa sebab penggunaan tinta pada kaos yang salah maka hasilnya juga tidak akan
baik. Kesimpulannya, jika berbicara kualitas tidak dapat dipastikan 100% bahwa
penggunaan sablon digital lebih baik dari sablon manual ataupun sebaliknya.
Semua kembali pada proses produksi nya dan penggunaan bahan baku. Namun awet
tidaknya sablon juga tergantung pada cara konsumen dalam memperlakukan kaos
tersebut pada saat dipergunakan.
- Desain
kaos yang ingin dicetak. Ini merupakan hal prinsip yang membedakan sablon
digital dengan sablon manual sebab terdapat batasan-batasan dalam
pengerjaan desain yang ingin di buat dengan sablon digital. Ukuran
maksimal yang umum bisa di cetak oleh desain digital adalah ukuran kertas
A4 (21 x 29,7 cm), hal ini karena mesin press yang umumnya ada di pasaran
baru bisa untuk ukuran tersebut.
Jika dengan sablon manual, ukuran desain full body pun dapat
dilakukan sebab screen yang dipergunakan dalam mencetak desain dapat dibuat
sendiri dengan kayu dan kain kasa sehingga bisa menyesuaikan sesuai permintaan
konsumen. Untuk masalah batasan desain bisa di lihat pada contoh di bawah ini.
Desain Manual Bisa
Dengan Sablon Manual atau DTG
Desain Manual Bisa
Dengan Sablon Manual atau DTG
Editan Desain Agar
Bisa di Cetak secara Sablon Digital atau DTG
Untuk desain Point Blank khususnya pada sisi huruf “K” di
tulisan “Blank” terdapat desain serpihan kecil. Jika menggunakan sablon manual,
untuk serpihan tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah sebab prinsip sablon
manual adalah memindahkan gambar ke screen untuk kemudian gambar yang telah
tercetak di screen tersebut digunakan sebagai media cetak tempat keluarnya
tinta saat di sablon.
Jika proses pindah gambar berhasil mencetak serpihan kecil
tersebut secara sempurna pada screen maka hasilnya di kaos juga seperti desain
awal yang di inginkan. Tetapi untuk penggunaan sablon digital maka serpihan
tersebut sangat sulit untuk di cetak.
Permasalahannya terdapat pada saat cutting (pengguntingan kertas
transfer) untuk kemudian di press pada kaos. Batasan toleransi agar kertas
transfer dapat di cutting +/- 1 cm, maka ukuran di bawah itu akan sulit untuk
di cutting, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan desain dengan memberikan
background kotak berwarna merah sehingga proses cutting nya akan berbentuk
kotak (cutting dilakukan pada sisi terluar desain yaitu garis kotak). Soal
nanti di dalam kotak tadi mau tetap diberikan serpihan sekecil apapun tidak
akan jadi masalah sebab mesin hanya meng-cutting sisi terluar saja yaitu
backgorund kotak merah tadi.
Hal ini pun sama seperti pada desain Pes 2011 dimana terdapat
tulisan “Pro Evolution Soccer” yang terlalu kecil dan bentuknya terpisah-pisah
antara huruf yang satu dengan lainnya. Oleh karena itu tetap perlu dibuat
backgroud kotak.
Sebenarnya untuk bentuk background tidak harus kotak, mau
berbentuk elips atau bentuk lainnya juga tidak masalah asalkan memudahkan dalam
proses cutting kertas transfer sebab intinya adalah mesin hanya meng-cutting
garis/sisi/list terluar dari desain. Untuk desain Pes 2011 yang telah
disesuaikan untuk sablon digital, terdapat tambahan bayangan bola dan
background kotak yang terdapat warna gradasi putihnya di bagian tengah. Jika
menggunakan sablon digital, hal ini tidak jadi masalah sebab prosesnya sama
seperti kita mencetak/print kertas saja dan hasil warna dan bentuknya sesuai
dengan desain yang ada.
Namun jika menggunakan sablon manual akan menjadi kesulitan
tersendiri sebab harus menggunakan teknik separasi dan belum tentu hasil warna
nya sesuai dengan warna desain sebab tergantung dari proses pencampuran warna
CMYK nya. Sehingga biasanya jika menggunakan sablon manual, warna desain yang
sifatnya Blok/Solid.
Mungkin banyak yang melihat jika harus ada background kotak maka
hasilnya tidak terlihat natural dan kaku tapi memang inilah kelebihan dan
kekurangan dari sablon digital. Oleh karena itu untuk mensiasati agar tidak
terlihat kaku maka bentuk background nya tidak dibuat kotak, bisa saja
lingkaran atau lainnya, yang terpenting mudah dalam di cutting. Pun sama jika
kita menggunakan sablon manual yang juga terdapat kelebihan dan kekurangan.
Kesimpulannya, sablon digital maupun manual terserah kondisi dan hasil yang
diinginkan oleh kita.
Tambahan:
Saat ini berkembang teknik DTG (Direct To Garmen) yaitu
teknik sablon dengan menggunakan Printer Khusus yang bisa mencetak tinta
langsung ke Kaos. Tinta yang dipergunakan pun tinta khusus yang bisa disebut
tinta tekstil sehingga dapat langsung diaplikasikan ke kaos.
(Contoh Mesin DTG yg torang punya)
Jika menggunakan DTG ini maka desain-desain yang tadinya sulit
dicetak dengan menggunakan sablon digital dapat dengan mudah dicetak dan bisa
dibuat secara satuan pula. Dengan arti lain DTG merupakan teknik perpaduan
antara digital dan manual.
Maksudnya perpaduan digital karena bisa mencetak satuan dan
desain separasi dengan banyak warna, dan perpaduan manual karena bisa mencetak
bagian-bagian kecil tanpa perlu dibuat background kotak (contoh pada gambar
Point Blank pada serpihan kecil di huruf K bisa di cetak dengan menggunakan
DTG).
Berikut adalah contoh hasil sablon:
a. Sablon Manual
Untuk Sablon Manual terlihat variasi warna yang dipergunakan
adalah warna solid (warna blok) dan tidak ada warna gradasi. Pada sablon kaos
di atas, hanya ada 1 warna yaitu Putih dimana warna tersebut
terlihat secara jelas batasan nya (solid). Desain nya pun sederhana dan untuk
variasi warna nya biasanya semakin banyak warna maka biaya nya pun semakin
mahal. Namun untuk tampilan desain nya bisa fleksibel tanpa memerlukan
background pada gambar yang akan di cetak. Sablon Manual umunya ada minimum
order antara 25 pcs sekali order dan desain nya pun harus sama.
b. Sablon Digital
Untuk Sablon Digital, pilihan warna nya bebas mau sebanyak
apapun karena sistemnya Printer. Dalam contoh di atas terlihat bahwa warna
desain gradasi atau foto seseorang sekalipun tidak menjadi masalah. Namun,
karena menggunakan sistem cutting maka terlihat pada gambar ada list hitam di
sisi terluar (background) dari gambar yang merupakan batasan cutting dari mesin
yang ada. Berbeda dengan Sablon Manual yang bisa lebih fleksibel dan tidak
memerlukan background pada gambar yang akan dicetak. Sablon Digital bisa
dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan
satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.
c. Sablon DTG
Untuk Sablon DTG merupakan solusi untuk menghilangkan background
gambar jika kita menggunakan Sablon Digital, jadi hasil nya pun lebih fleksibel
seperti Sablon Manual tanpa perlu memerlukan background gambar. Sablon DTG jika
merupakan solusi dari Sablon Manual yang terbatas variasi warna dan sulit
menggunakan gambar dengan warna gradasi. Jika dengan Sablon DTG ini, maka warna
gradasi pun tidak menjadi masalah untuk di cetak. Sablon DTG pun bisa
dipergunakan jika ingin mencetak Sablon Satuan atau mencetak lusinan dengan
satu desain satu kaos tidak menjadi masalah.
Posting Komentar